Network
ISU BOGOR - Media sosial baru-baru ini heboh dengan kabar dugaan diskriminasi kegiatan ekskul di SMAN 2 Depok.
Kabar adanya dugaan diskriminasi dalam kegiatan ekskul Kerohanian Kristen atau Rohkris di SMAN 2 Depok tersebut telah membuat warganet di Twitter heboh.
Alhasil, pencarian 'Depok' jadi trending di Twitter pada Jumat siang,7 Oktober 2022, lantaran banyak yang memperbincangkannya.
Baca Juga: Terungkap Dalang di Balik Gas Air Mata Kanjuruhan, 3 Polisi Ditetapkan sebagai Tersangka
Menurut informasi yang beredar, anggota ekskul Rohkris tidak mendapatkan ruang untuk kegiatan ekstrakurikuler mereka.
Alhasil, mereka melakukan kegiatan di lorong dan tangga SMAN 2 Depok karena tak disediakan ruang khusus.
Kabar dugaan diskriminasi ini mendapat sorotan dari seoranga pengarang sekalihus aktivis HAM Tanah Air, Andreas Harsono.
Baca Juga: Kuasa Hukum Rizky Billar Sebut Lesti Kejora Bukan Dibanting: Tapi Kebanting hingga Jatuh
"Murid-murid SMAN2 Depok dilarang pakai ruang kelas buat kegiatan Rohani Kristen. Mereka pakai tangga atau lorong sekolah," kata Andreas memberitahukan informasi yang ia dapat melalui akun Twitter-nya @andreasharsono.
"Kepala sekolah ancam murid yang berikan keterangan kepada media akan dapat sanksi," sambungnya.
Kendati demikian, Andreas mengatakan bahwa menurut keterangan yang ia dapat, pihak SMAN 2 Depok menepis segala tudingan diskriminasi tersebut.
Baca Juga: 3 Anggota Polisi Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Perintah Tembak Gas Air Mata Terungkap
"Saya baru hubungi SMAN2 Depok "Ibu Novi" 021-7708359. Mereka bantah berita (soal diskriminasi) dan akan berikan informasi lewat website sekolah sesegera mungkin, juga update nomor telepon sekolah agar mudah dihubungi wartawan," terang Andreas.
Namun, hingga berita ini naik, belum ada informasi lebih lanjut terkait tudingan adanya diskriminasi di SMAN 2 Depok tersebut.***
