Bukan Menag Yaqut, Rocky Gerung Sebut Sosok Ini yang Harus Disalahkan Atas Kisruh Toa Masjid

- 25 Februari 2022, 14:14 WIB
Kolase foto Menag Yaqut dan Rocky Gerung
Kolase foto Menag Yaqut dan Rocky Gerung /Instagram/gusyaqut/Tangkapan layar/kanal YouTube ILC

ISU BOGOR - Belakangan ini Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas menjadi sorotan masyarakat di seluruh Indonesia.

Pasalnya, Menag Yaqut dianggap telah menistakan suara adzan gara-gara pernyataannya soal toa masjid dan gonggongan anjing.

Hal tersebut telah menyita perhatian para tokoh publik Tanah Air, salah satunya Pengamat Politik Rocky Gerung.

Baca Juga: Setuju dengan Menag Yaqut soal Toa Masjid, Ade Armando: Jelas Perlu Diatur...

Menurut Rocky Gerung, perkara Menag Yaqut ini sama dengan Edy Mulyadi yang terjerat kasus penghinaan terhadap masyarakat Kalimantan.

Pengamat politik itu menilai jika Menag Yaqut dan Edy Mulyadi sama-sama mengalami kecelakaan narasi yang akhirnya dieksploitasi oleh sejumlah pihak.

Harusnya, kata Rocky, kasus-kasus seperti ini ditangani cepat oleh pemerintah, khususnya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Minta Perang Dihentikan, Jokowi Malah Dapat Tanggapan Menohok dari Dokter Ini: Beraninya...

Rocky Gerung menilai yang harus disalahkan atas kasus dugaan SARA, seperti kisruh toa masjid dan Edy Mulyadi, adalah Jokowi dan jajarannya.

"Bangsa ini memang berpotensi untuk terbelah pada hal-hal yang sebetulnya bisa diterangkan, tapi karena kekuasaan tidak bisa mengambil isu ini sebagai sebuah pelajaran maka akan berulang," tutur Rocky dikutip Isu Bogor dari kanal Youtube-nya, Jumat, 25 Februari 2022.

"Jadi saling mengeksploitasi sesuatu yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan keterangan pers, oleh siapa? Ya oleh pemimpin di atas mereka berdua," sambungnya.

Baca Juga: Buntut Perang Rusia Ukraina, Indonesia Akan Segera Kena Dampak Ini Kata Rocky Gerung

Menurut pandangan Rocky, kasus-kasus seperti ini bisa menjadi besar gara-gara kegagalan konseptual Jokowi.

Seharusnya, kata dia, Jokowi atau Mahfud MD memberikan keterangan pers ihwal kasus-kasus dugaan SARA seperti halnya kontroversi Menag Yaqut.

"Yang salah adalah kekuasaan yang tidak sanggup memelihara ide decisionship," tutur Rocky.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x