Penyebab Omicron Masuk Indonesia Disorot Media Asing, PTM Dituding Jadi Biang Keroknya?

- 7 Februari 2022, 14:18 WIB
Penyebab Omicron Masuk Indonesia Disorot Media Asing, PTM Dituding Jadi Biang Keroknya?
Penyebab Omicron Masuk Indonesia Disorot Media Asing, PTM Dituding Jadi Biang Keroknya? //Pixabay/Geralt

ISU BOGOR - Penyebab Omicron masuk Indonesia hingga mengalami lonjakan drastis dalam sepekan terakhir disorot media asing. Salah satunya Bloomberg yang menyebut kasus Covid-19 mencapai tertinggi.

Dilansir dari laman Bloomberg, Indonesia menambah jumlah kasus Covid-19 tertinggi dalam hampir enam bulan karena varian omicron yang lebih menular menyebar ke seluruh negeri.

Pemerintah melaporkan 27.197 infeksi baru akibat Covid-19 varian Omicron pada Kamis, terbesar sejak 14 Agustus.

Baca Juga: Omicron Meningkat di Indonesia, Rocky Gerung: Pemerintah Abaikan Kerumunan

Kematian harian mencapai tertinggi sejak 21 Oktober ketika 38 orang meninggal karena penyakit itu. Kasus telah meningkat dengan cepat dari kurang dari seratus pada akhir Desember.

Indonesia melihat peningkatan tajam dalam kasus Covid-19 saat omicron menyebar.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan para menteri yang bertanggung jawab untuk mengawasi respons pandemi untuk segera meninjau kebijakan pembatasan ketika kasus melonjak.

Baca Juga: Eks Menkes Siti Fadilah Supari Prediksi Omicron Meningkat hingga 100 Ribu

Bahkan dia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan disiplin dalam protokol kesehatan.

Mesk demikian, outlet media asing itu menyebut Indonesia masih menahan diri untuk tidak memberlakukan batasan pergerakan yang ketat meskipun ada lonjakan infeksi.

"Alih-alih memanggil orang untuk menghindari pertemuan dan mengurangi sekolah tatap muka atau pembelajaran tatap muka (PTM) menjadi setengah kapasitas," tulis media asing itu yang menyorot lonjakan Covid-19.

Baca Juga: Angka Penularan Omicron di Indonesia Kian Meningkat, dr Tompi: Mengerikan Nih...

Pemerintah hampir menggandakan jumlah tempat tidur rumah sakit yang didedikasikan untuk penanganan Covid-19 karena bersiap untuk kasus harian yang mencapai 285.000, sekitar lima kali lipat rekor infeksi hariannya.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Bloomberg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah