Network
Maka dari itu, kata Denny Darko, dalam kasus pria menendang sesajen di Gunung Semeru itu menjadi pemicu perpecahan, karena dianggap anti keragaman.
"Tentu saja ini sebuah tindakan yang mengundang sebuah komentar SARA, muncul dan jika satu orang memicu satu dengan yang lainnya akan lebih susah lagi untuk dikendalikan," kata Denny Darko.
Selanjutnya, kesalahan yang kedua, kata Denny Darko, pria tendang sesajen itu sesuai kartu Nine of Cups, bahwa dia itu seorang relawan.
"Yang mana tinggal disitu adalah sementara dia nggak selama-lamanya, maka di luar dia percaya atau tidak terhadap keyakinannya, atau keyakinan warga setempat.
"Dimana bumi di pijak di situlah langit di junjung. Kita tidak bisa melakukan sesuatu di tempat di mana kita tidak tinggal disitu," ungkap Denny Darko.
Baca Juga: Ramal Gempa dan Tsunami Hantam Pulau Jawa, Denny Darko Singgung Semar dan Satrio Piningit
Seperti diketahui, Gunung Semeru ini memiliki banyak sekali penduduk yang memiliki keragaman budaya, agama dan keyakinan yang sudah hidup rukun berdampingan selama ratusan tahun.
"Jika ini diusik hanya gara-gara hal seperti ini tentu saja akan sangat memprihatinkan dan ini adalah sesuatu yang sebaiknya tidak ditiru," papar Denny Darko.
Kesalah ketiga yang terjadi, kata Denny Darko, sesuai kartu Nine of Swords bahwa pria yang menendang sesajen itu tidak setuju dengan kepercayaan orang lain.
