ISU BOGOR - Baru-baru ini media sosial heboh dengan beredarnya video seorang pengemudi yang memprotes Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) lantaran spion mobilnya pecah.
Dalam video, terdengar suara pengemudi kesal karena spion mobilnya pecah karena terserempet kendaraan anggota Paspampres yang sedang melintas di tol kawasan Bogor.
Mengetahui hal tersebut, istana melalui Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono angkat suara.
Baca Juga: Diultimatum Rizky Billar, Nyali Netizen yang Hujat Bayi Lesti Kejora Ciut: Saya Mohon Maaf...
Ia menyampaikan bahwa pengemudi viral itu salah karena telah berpindah jalur ke kanan, di mana ada rombongan Paspampres dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang lewat.
Heru pun mengatakan jika Paspampres sudah memberikan instruksi kepada para pengemudi sekitar untuk menepi memberikan jalan.
Namun, pengemudi viral bernama Taufan tersebut tak mengindahkan instruksi sehingga kendaraannya terserempet Paspampres hingga kaca spion mobilnya pecah.
Usai video dari pihak pengemudi viral, Taufan selaku sosok yang merekam sudah mengaku salah dan meminta maaf pada Paspampres
Permintaan maaf itu disampaikan dalam sebuah surat yang ditulis tangan dengan bubuhan materai dan tanda tangan.
"Kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya Paspampres, saya Taufan Azis, pemilik akun Instagram @taufan_gilbert, menyampaikan permohonan maaf saya dan mengakui kesalahan saya atas tindakan saya mengupload video kerusakan kaca spion mobil saya karena menghalangi jalan rombongan presiden," ujar Taufan dalam video yang dari Kasetpres Heru, Selasa, 28 Desember 2021.
Tak hanya itu, tindakan Taufan yang memainkan ponsel saat mengemudi pun menjadi sorotan dan terbukti melanyalahi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Dalam video permintaan maaf, Taufan mengakui bahwa dia memainkan ponsel saat mengendarai mobil sehingga tanpa disadari mobilnya mengarah ke lajur kanan jalan dan hampir bersinggungan dengan motor Paspampres.
"Oleh karena itu saya meminta maaf atas tindakan saya tersebut. Semoga dapat menjadi pelajaran kepada seluruh rakyat Indonesia agar tidak terulang kembali," lanjutnya.***