"Ini bukan HP beneran...," kelakar Gatot Nurmantyo disambut tawa terbahak-bahak akbar Faizal.
Lebih lanjut, kata Gatot Nurmantyo aksinya itu sebagai bagian dari upaya untuk mencairkan suasana yang tegang saat membicarakan tentang adanya pernyataan rakyat adalah milik presiden.
"Sebab saya lihat serius banget...," kata Gatot Nurmantyo.
Selanjutnya, Akbar Faizal mengatakan bahwa dirinya tegang karena berusaha serius menyimak apa yang dipikirkan terkait hal tersebut.
"Saya sedang mencoba menterjemahkan pola pikir seorang panglima," ucapp Akbar Faizal.
Gatot Nurmantyo melanjutkan bahwa itulah yang terjadi, sebab berpikir bahwa rakyat milik presiden.
"Berarti rakyat juga milik polisi, rakyat juga milik kehakiman, rakyat juga milik tentara, berarti kapan pun dibuang, mau disakiti mau dibunuh itu rakyat," tegasnya.***