"Saya bilang, saya tidak mau pak, karena saya sudah disumpah dibawah Alquran untuk jadi Ketua MPR selama 5 tahun," ungkap Amien Rais.
Menurut Amien Rais, saat itu sebelum lengsernya BJ Habibie telah membuat politik poros tengah.
"Kita Insya Allah Gus Dur yang kita calonkan, macam-macamlah argumennya itu, waktu itu ada mas Dawam Rahardjo dan almarhum Adi Sasono," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Amien Rais mengatakan juga kepada BJ Habibie bahwa dirinya paham betul sejarah Islam modern di Indonesia.
"Jadi berkali-kali teman NU (Nahdlatul Ulama) itu, selalu di by pass oleh Masyumi, jadi setiap kali ada kursi kabinet, atau setiap kali ada kursi Perdana Menteri itu mesti Masyumi dan PNI waktu itu," ungkap Amien Rais.
Baca Juga: Partai Ummat Dideklarasikan Amien Rais Lewat Film Pendek, Refly Harun Ikut Tayangkan di Akun YouTube
Amien Rais mengaku sempat dipaksa oleh BJ Habibie untuk menjadi presiden, sebelum akhirnya Gus Dur terpilih. Dalam kesempatan itu, Amien Rais minta izin kepada BJ Habibie untuk menelepon ibu kandungnya.
"Saya sempat minta izin sama ibu saya menghubungi pagi-pagi untuk jadi capres. 'Ee saya lihat kamu sudah dilantik jadi Ketua MPR, jadi presiden itu bukan kavling mu kavlingmu itu Ketua MPR 5 tahun ya itu, jangan begitu nanti Allah nggak Ridho'," ucap Amien Rais menirukan suara ibunya.
Dikarenakan sudah final, kata Amien Rais atas saran ibunya, makanya tidak mau jadi Presiden hingga akhirnya Gus Dur terpilih.