Network
ISU BOGOR - Ratu Elizabeth II dikabarkan terpaksa harus mengeluarkan tawaran perdamaian terakhir kepada Pangeran Harry dan Meghan Markel.
Ratu Elizabeth II juga bakal menuntut Pangeran Harry dan Meghan Markle untuk menghadiri perayaan Platinum Jubilee-nya tahun depan.
Sebab, dengan keberangkatan Pangeran Harry, 36, dan Meghan Markle, 40, dari kerajaan pindah ke California tidak jelas apakah mereka akan kembali ke Inggris untuk merayakan Platinum Jubilee Ratu Elizabeth II tahun depan.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Akan Mengambil Tindakan Hukum atas Serangan Berulang Meghan dan Harry
Meskipun hubungan Harry dengan keluarga kerajaan, khususnya dengan Pangeran Charles, 72, dan saudaranya Pangeran William, 39, komentator kerajaan Marlene Koenig mengklaim pihak kerajaan mengundang Duke dan Duchess of Sussex ke perayaan tahun depan.
Marlene Koenig menyebut Pangeran Harry dan Meghan Markle masih tetap bagian penting bagi kerajaan, khususnya dalam perayaan yang akan menjadi "cabang zaitun yang sempurna".
Berbicara kepada Express.co.uk, Marlene Koenig menduga keduanya hanya akan mengirim pesan yang bagus.
"Lupakan komentar dan pernyataan sebelumnya yang telah dikatakan. Ini akan menjadi Ratu yang mengatakan 'kamu adalah keluargaku'. Dan saya pikir itu akan sangat penting," katanya.
Marlene Koenig menambahkan bahwa itu akan menjadi cabang zaitun yang sempurna bagi Ratu Elizabeth untuk mengatakan dirinya ingin ada di sana.
Seperti diketahui, Ratu Elizabeth II, 95, akan merayakan tahun ke-70 di atas takhta pada tahun 2022. Dengan melakukan itu, dia akan menjadi raja Inggris pertama yang mencapai angka penting itu.
Baca Juga: Ketimbang Hapus Gelar, Ratu Elizabeth II Punya Rencana yang 'Lebih Menghina' untuk Meghan dan Harry
Meskipun tanggal resmi untuk yubileum raja adalah pada 6 Februari, perayaan akan dimulai pada awal Juni.
Acara ini akan ditandai dengan perpanjangan akhir pekan hari libur bank antara 2 hingga 5 Juni.
Seorang sejarawan kerajaan, Hugo Vickers, mengungkapkan pendapatnya tentang peran Ratu dalam perayaan itu.
Dia mengklaim bahwa meskipun Ratu akan mengambil peran yang kurang aktif dalam perayaan, itu akan tetap menjadi peristiwa bersejarah mengingat pandemi.
"Ini adalah kesempatan untuk bersenang-senang, untuk merayakan Ratu dan menikmati melakukannya," katanya.***
