Ia juga telah menghubungi Hardi Darmawan yang merupakan dokter keluarga Akidi Tio di Palembang. Menurut Hardi, sumbangan tersebut diserahkan kepada Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri untuk dikelola dalam penanganan Covid-19 di Sumsel.
Dalam catatan Dahlan Iskan ditulis, Akidi Tio telah meninggal pada 2009 lalu akibat serangan jantung dan dimakamkan di Palembang. Saat itu Tio berusia 89 tahun. Istri Tio sudah meninggal lebih dulu pada 2005 di Palembang pada usia 82 tahun.
Mereka punya tujuh orang anak. Hanya seorang, putri, yang masih tinggal di Palembang, sedangkan yang lain tinggal di Jakarta.
"Semua jadi pengusaha sukses," ujar Hardi kepada Dahlan Iskan.
Hardi kepada Dahlan Iskan, keluarga Tio sudah bersahabat dengan Kapolda Irjen Eko Indra Heri sejak lama, yakni ketika Eko masih perwira dan masih bertugas di Direskrim Polda Sumsel.
Baca Juga: Pembagian BST di Kota Bogor Malah Timbulkan Kerumunan dan Banyak Dikeluhkan Warga
Ketika Eko pindah tugas menjadi Kapolres di Langsa, hubungan itu tetap akrab. Tio juga orang Aceh. Ia lahir di Langsa, Aceh Timur. Tio kabarnya pernah memiliki pabrik kecap, pabrik mebel, kebun sawit, dan juga kontraktor bangunan.
Tio di mata Hardi adalah sosok yang rendah hati. "Setiap datang ke tempat praktik saya, selalu hanya mengenakan baju dan celana putih," kata Hardi.***