ISU BOGOR - Pengamat Politik Rocky Gerung kembali menyindir Presiden Jokowi yang gagal dalam menangani Covid-19 hingga berakibat banyak korban meninggal dunia.
Menurut Rocky Gerung keadaan sekarang pemerintahan Presien Jokowi secara faktual, memang gagal menangani Covid-19.
"Apa yang berhasil, kalau sering dikatakan negara hadir, ya negara hadirnya di TPU (Tempat Pemakaman Umum) menyaksikan pemakaman warga negara," katanya di Channel YouTube Rocky Gerung, Sabtu 10 Juli 2021.
Secara tegas Rocky Gerung menyindir istilah yang sering digunakan pemerintah bahwa negara hadir dalam menangani Covid-19.
"Jadi negara, mengantarkan jenazah ke TPU, itu yang namanya hadir? Dengan kata lain, negara menghalangi orang lain, untuk dapat oksigen," ujar Rocky Gerung.
Sehingga, lanjut Rocky Gerung, menyindir pemerintah seolah negara inisiatif mengantarkan ke TPU.
Baca Juga: Kritik Jokowi Soal PPKM Darurat, Rocky Gerung: Ini Saatnya Mahasiswa Ambil Alih Menyelamatkan Bangsa
"Kan itu artinya jadi negara gagal. Hal yang memang menjengkelkan kalau disebut negara gagal," ungkap Rocky Gerung.
Tapi faktanya, memang seperti itu, sebab saat ini semakin banyak kasus yang membebani petugas pemakaman itu artinya negara gagal.
"Tapi negara bilang, kami hadir. Betul hadir di pemakaman," sindirnya.
Rocky Gerung juga menyoroti kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dalam menangani COVID-19 dengan melibatkan TNI-Polri sangat membebani karena biayanya mahal sekali.
"Hal yang sebetulnya langsung saja (aparat) kelurahan kan. Kalau ada uang orang nggak akan nyolong uang pemerintah, dia (warga) tahu tetangganya lagi miskin. Jadi nggak perlu polisi mondar mandir," ucap Rocky Gerung.
Kondisi tersebut, dengan adanya patroli TNI-Polri dalam rangka menegakan PPKM Darurat sama saja menakuti masyarakat.
"Bilang masyarakat angkat bendera putih supaya nanti bansos (bantuan sosial) nya tiba di tempat, dimana bendera putih di angkat," kata Rocky Gerung.
Baca Juga: Kritik Jokowi Soal PPKM Darurat, Rocky Gerung: Ini Saatnya Mahasiswa Ambil Alih Menyelamatkan Bangsa
Tapi kenyataannya, saat ini pemerintah takut, seolah bendera putih itu berarti menunjukan bahwa rakyat tidak suka lagi pada kekuasaan Presiden Jokowi.
"Jadi hal semacam ini, juga rumit sekali betul, buat tahu orang miskin ada dimana, mesti kita libatkan tentara dan polisi, kan kacau," pungkasnya.***