Refly Harun Nilai Gaya Mahasiswa Kritik Presiden Jokowi The King Of Lip Service Harus Didengar: Itu Murni

- 1 Juli 2021, 11:15 WIB
Refly Harun Nilai Gaya Mahasiswa Kritik Jokowi The King Of Lips Service Harus Didengarkan: Karena Itu Murni
Refly Harun Nilai Gaya Mahasiswa Kritik Jokowi The King Of Lips Service Harus Didengarkan: Karena Itu Murni /YouTube Refly Harun

ISU BOGOR - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun menilai gaya mahasiswa yang mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai The King of Lip Service harus didengarkan.

Bahkan kata Refly Harun, kritik The King of Lips Service yang awal mula dilontarkan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) itu terus mengalir, mulai dari BEM UGM hingga Malang Raya.

"Saya pernah jadi mahasiswa. Saya merasakan apa yang disikapi mereka. Skeptis, skeptical (terhadapa pemerintah). Tapi harus di dengarkan, karena berasal dari pemikiran yang murni," ungkapnya dalam channel YouTube Refly Harun yang dikutip, Kamis 1 Juli 2021.

Lebih lanjut, menurut Refly Harun, pemikiran murni ini tidak sama seperti para orang tua, jika mengkritik pasti ada maunya.

Baca Juga: Rektorat Nilai BEM UI Langgar Aturan, Refly Harun: Apa Kampus Itu Lebih Hebat Dibanding Konstitusi

"Kalau ini mereka mengkritik masih lama untuk mendapat jabatan apapun di republik ini," ungkap Refly.

Menurutnya, dalam konteks buntut dari BEM UI yang mengkritik Jokowi, pihak Rektor UI sempat menegur dan melakukan pemanggilan para mahasiswanya.

Refly menyebut hal yang wajar pihak rektor bersikap reaktif karena punya jabatan sebagai Komisaris di BUMN yakni BRI dengan penghasilan miliaran rupiah.

Baca Juga: Refly Harun Bela BEM Kritik Presiden: Rektor UI Keberatan Tidak Civitas Akademik Terlibat Kampanye Jokowi

"Tidak heran kalau rektorat sangat reaktif mendapatkan fenomena ini, karena sepertinya membeli loyalitas. Nah ini, kadang-kadang menyedihkan, jabatan-jabatan di BUMN itu, seperti diperuntukan membeli loyalitas," kata Refly.

Bahkan, kata Refly tak hanya loyalitas yang dibeli, tetapi seperti sebuah cara untuk menundukan.

"Dan anehnya adalah, kalau anda kritis dalam jabatan itu, ya anda cepat biasanya selesainya atau anda akan dipersoalkan," tandasnya.

Baca Juga: Refly Harun Tegas Tolak Jokowi 3 Periode: Jangan Sampai Dikehendaki Rakyat

Seperti diketahui ramai diperbincangkan BEM UI kritik Jokowi sebagai raja bualan atau King of Lips Service. Kritikan tersebut didukung Ketua BEM Malang Raya Zulfikri Nurfadhilla yang menilai semua ucapan dari Istana Negara saat ini hanya berujung pada omong kosong semata dan menjadi alat pukul bagi yang melawan kekuasaan.

"Di saat yang sama, segala bunyi yang terdengar dari Istana hanya berujung pada bualan semata yang pada akhirnya menjadi alat pukul bagi siapapun yang melawan dengan relasi kuasa," kata Zulfikri dalam keterangan resminya yang dikutip Kamis 1 Juli 2021.***

 

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah