Network
Selanjutnya, Denny Caknan merasa akibat terbelit hutang dirinya tak bisa berbuat apa-apa lagi.
"Kita cuma bisa nangis. Pernah menang tapi akhirnya kalah. Itulah bodohnya kita," kata Denny.
Baca Juga: Kisah Perjuangan Bocah Palestina Dalam Menjaga Harapan Agar Tetap Hidup
Maka dari itu, Denny menghimbau apa yang dilakukannya dulu tidak patut untuk ditiru.
"Bahkan saya pernah jualan nomor togel juga atau sebagai pengepul. Kita jualan nomor di darat itu tidak online. Misal satu kelurahan ada yang jual nomor nih kita jadi pengepulnya," ungkapnya.
Meski sebagai pengepul, Denny Caknan mengaku dirinya hanya sebatas anak buah bukan bos dari judil togel.
Baca Juga: Atta Halilintar Tanggapi Soal Hutang Orang Tua: Aku Nggak Ngerti Hutang Apaan
"Togel zaman dulu dalam satu kelurahan ada satu pengepul, kita bagian mencatat nomor. Kerjanya tiga jam, setelah terkumpul nanti saya yang bayar, saya cuma dapat Rp60 ribu/hari per tiga jam," ujarnya.
Jadi, Denny Caknan mengakui kehidupan masa lalunya betul-betul salah sehingga barang-barang habis.
"Jadi keterdesakan yang membuat kita untuk lari kesitu. Sekarang kita nggak punya, bapak ibu juga punya hutang, terus apa yang kita lakukan ternyata pergaulan mungkin akibat gobloknya kita juga, saat itulah masuk ke judi darat," katanya.
