ISU BOGOR - Setelah dua akun media sosial twitter milik Front Pembela Islam (FPI) 'dilenyapkan' kemudian disusul channel YouTube Front TV, pada Kamis malam 3 Desember 2020.
Kini mereka hadir lagi, meski tak semua namun Front TV akhirnya hadir kembali di YouTube pada Jumat 4 Desember 2020.
Akun-akun milik organisasi massa yang kerap mengkritik pemerintah lewat tokohnya yakni Habib Rizieq Shihab itu, paska acara daring reuni 212 mendadak lenyap dari dunia maya.
Baca Juga: Wanita Ini Minta Habib Rizieq Jadi Juru Damai di Papua, Akui Kehebatan Besarkan FPI
Baca Juga: Hadiri Reuni 212, Rocky Gerung: Markas FPI Bukan di Petamburan, Tapi di Jalan Perubahan
Baca Juga: Cak Nun : Kalau Ada Kelompok Islam Sangat Keras, Bisa Jadi Merupakan Rekayasa yang Berkuasa
Banyak reaksi keras dari para netizen, baik yang pro maupun kontra. Bagi yang pro terhadap keberadaan Habib Rizieq dengan FPI nya, menuding itu ulah para hacker pendukung pemerintah.
"Sebelumnya, chanel FRONT TV sempat dilenyapkan pasukan akun twitter digeeembokFC," tulis netizen.
Dalam laporannya pasukan yang dikomandoi akun digeeembokFC itu mereport chanel youtube FRONT TV atas dasar mendukung terorisme.
Akibatnya channel tersebut tidak bisa diakses penonton. Namun, tak berselang lama, Chanel Youtube FRONT TV kembali hadir dihadapan para Jama’ah pecinta Dakwah.
Baca Juga: Jokowi Turun Jadi Trending Topic Setelah 2 Akun FPI Disuspend ?
Baca Juga: Twitter Tangguhkan 2 Akun FPI yang Unggah Video Dubes Arab Saudi
Upaya 'penghilangan' akun-akun media sosial milik FPI tersebut menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon itu adalah ulah invisible hand.
"Seperti biasa ada “tangan tak terlihat” invisible hand yg selalu melakukan hal2 spt ini. Melakukan berbagai sensor, sabotase akun, dan seterusnya. Platform media sosialnya harus ikut tanggung jawab," tulis Fadli Zon.
Setelah banyak menuai kritik dan banyak dicari para pendukungnya, akun channel Front TV kembali muncul dan tetap lengkap dengan puluhan videonya.
Diduga munculnya akun tersebut karena pihak admin mengajukan keberatan atas 'dihilangkannya' akun Front TV di platform YouTube itu.
Sehingga pihak YouTube kembali memunculkannya, namun sulit dilakukan dalam pencaran.***