Penelitian, Hati-hati Pencurian Data Pribadi saat Klik BLACKPINK

8 Oktober 2020, 07:43 WIB
BLACKPINK /Soompi

ISU BOGOR - Saat mengklik situs terpopuler hati-hati terhadap kejahatan pencurian data pribadi. Situs seperti BLACKPINK Menjadi salah satU situs paling rentan kejahatan online.

Saat ini, grup perempian asal Korea Selatan BLACKPINK mendapatai daftar artis populer yang paling dicari secara online.

Pun demikian, menurut McAfee yang melakukan penelitian mengenai risiko dari aktivitas mencari nama-nama artis terkenal di dunia maya, yang dapat membahayakan pengguna internet.

Baca Juga: Verifikasi Akun ShopeePay, Ada Fitur Tambahan dan Promo Lainnya

Lagu duet Blackpink dengan Selena Gomez berjudul Ice Cream memunculkan rekor baru di deretan kemenangan Blackpink, yaitu menjadi artis pemilik kanal YouTube dengan subscribers terbanyak kedua di dunia dengan 44,8 juta subscribers.

Dunia musik global juga sudah familiar dengan Blackpink sebagai girlband asal Negeri Ginseng yang kerap memecahkan rekor, seperti menjadi artis wanita Korea dengan peringkat tertinggi di Billboard Top 100 untuk lagu Ice Cream di posisi ke-13 dan Kill This Love pada posisi ke-24.

Berdasarkan hal itu, penelitian McAfee menunjukkan bahwa grup atau artis populer sebenarnya bisa menjadi artis yang paling berbahaya untuk ditelusuri, karena nama mereka menghasilkan tautan daring yang memiliki bahaya tinggi.

Baca Juga: Kondisi Penderitaan Rakyat Timor Leste di Tengah Ancaman Bangkrut Diakui Elit Partai Pemerintah

Menyusul Blackpink, boyband asal Korsel EXO menempati posisi kedua sebagai selebriti paling dicari dengan risiko kejahatan siber tertinggi di Indonesia.

Artis selanjutnya adalah Zayn Malik dan Gigi Hadid yang berada di nomor 3 dan 4, di mana pasangan Hollywood ini yang baru saja menjadi orangtua.

Sedangkan selebritas Indonesia yang terkenal dengan persona TV dan saluran YouTube-nya, Raffi Ahmad menempati urutan ke-5 dalam daftar tersebut, diikuti oleh Selena Gomez yang baru-baru ini merilis single dengan Blackpink (berada di nomor 6), dan Atta Halilintar, YouTuber Indonesia terpopuler ke-22 di dunia pada 2020 (berada di nomor 7).

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini 8 Oktober 2020, Pagi Cerah Berawan dan Siang Sampai Sore Hujan

Dalam urutan sepuluh besar terdapat bintang Korea yang berperan di Boys Over Flowers dan The King: Eternal Monarch, Lee Min Ho (di nomor 8).

Sementara itu Aurel Hermansyah (berada di nomor 9)yang terkenal karena persona media sosialnya dan pertunangannya dengan Atta Halilintar, serta mantan anggota JKT48 Adhisty Zara (di nomor 10).

Menurut laporan McAfee, daftar artis yang paling banyak ditelusuri sebenarnya menjadi peringatan bagi netizen Indonesia untuk lebih mewaspadai risiko hiburan gratis di ranah daring. Konten mengenai artis populer dapat membuat netizen secara tidak sengaja mengklik tautan berbahaya.

Apalagi penggunaan media sosial dan layanan daring kian meningkat di Indonesia, menyusul adanya peraturan pencegahan Covid-19, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini 8 Oktober 2020, Pagi Cerah Berawan dan Siang Sampai Sore Hujan

Hal itu meningkatkan aktivitas mereka di berbagai perangkat dan menjelajahi internet untuk mencari berbagai macam hiburan. Pelaku kejahatan siber pun mengikuti tren ini dan melihat perilaku konsumen untuk mengembangkan strategi penipuan mereka.

Menurut Head of Southeast Asia Consumer McAfee Shashwat Khandelwal, penjahat siber dengan cepat memanfaatkan ketertarikan konsumen pada budaya selebriti, menipu semakin banyak pengguna untuk mengakses situs atau konten berbahaya untuk mendapatkan hiburan gratis.

“Para pengguna mungkin tidak sepenuhnya menyadari risiko mereka di internet, dan seberapa bahaya kejahatan siber ini terlebih dengan adanya pencurian data pribadi."

Baca Juga: Twitter Manc City Sempat Hilang dan Jadi Bahan Lelucon, Netizen: Mungkin Masih Terlalu Mudah

"Sangat penting bagi konsumen untuk belajar melindungi kehidupan digital mereka dari aktor kejahatan daring dengan berpikir dua kali sebelum mengakses situs atau konten tertentu, terutama karena penjahat terus menerapkan praktik penipuan seperti situs palsu yang menawarkan konten gratis,” ujarnya dalam siaran pers, pekan lalu

Ditambahkan, dengan akses hiburan dan musik yang dibatasi oleh biaya berlangganan, orang Indonesia lebih memilih untuk mengunduh konten secara ilegal, sehingga berisiko menjadi korban kejahatan siber dan kehilangan informasi pribadi.

Dengan adanya budaya mengunduh media secara ilegal di Indonesia, oknum penjahat siber secara cepat memanfaatkan selebriti terkenal dengan menanamkan malware atau situs jahat ke nama artis-artis tersebut.

Baca Juga: Swab Test Lamban, Ridwan Kamil Instruksikan Rumah Sakit Swasta Bantu Pemkab Bogor

Sangat penting bagi penggemar K-drama dan K-pop untuk menyadari risiko yang terkait dengan konten 'gratis' untuk menghibur diri di masa pandemi, serta menjaga diri dari serangan malware tersebut.***

Editor: Chris Dale

Tags

Terkini

Terpopuler