ISU BOGOR - Politisi Partai Gerindra sekaligus Anggota DPR RI Fadli Zon baru-baru ini dituding terlibat jaringan terorisme gara-gara foto di tahun 2015.
Diketahui, foto tahun 2015 itu menampilkan Fadli Zon bersama Fahri Hamzah sebagai perwakilan DPR RI memberikan sumbangan dari Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) pada terduga teroris yang kala itu belum ditangkap, Angga Dimas Pershada.
Keberadaan terduga teroris dalam foto itulah yang menyebabkan Fadli Zon dituding terlibat dalam jaringan terorisme.
Baca Juga: Kuis Hari Bumi Indonesia 2022, Ini Link dan Cara Main Game Super Trending di Google dan PsyCat
Padahal, setahu Fadli, uang sumbangan itu akan disalurkan FIPS untuk mendanai kegiatan kemanusiaan di Suriah, bukan terorisme.
"Mereka menyampaikan perkembangan situasi pengungsi Suriah di perbatasan Turki yang membutuhkan bantuan dari masyarakat Indonesia. Mereka menggalang dana untuk rumah sakit darurat, makanan, serta pakaian bagi pengungsi korban perang," tutur Fadli dikutip Isu Bogor dari cuitan akun Twitter-nya, Rabu, 16 Maret 2022.
Alhasil, melalui pernyataan resminya, Fadli membuat sebuah klarifikasi, di mana ia membantah semua tudingan yang menyebut dirinya terlibat dalam terorisme.
Baca Juga: Gempa Terkini Sukabumi 5,5 SR Terasa hingga Jakarta, Berikut Penjelasan BMKG
"Upaya untuk mengait-ngaitkan dgn terduga teroris adalah fitnah belaka. Secara politik, sy menganggap ini adlh fitnah yg kotor," ungkap Fadli.
"Penjelasan ini sy buat untuk menepis fitnah sejumlah orang yg secara insinuatif berusaha memutarbalikan dukungan saya terhadap aksi kemanusiaan seolah adalah bentuk dukungan terhadap terorisme. Itu fitnah yang sangat kotor dan keji sekali," sambungnya.
Sebagai anggota DPR RI, Fadli Zon mengaku selalu terbuka kepada publik tentang kegiatan apa yang ia lakukan.
Baca Juga: Gempa Sukabumi Terkini 5,5 SR, Keyword 'Gempa' Langsung Trending di Twitter
Itulah mengapa ia mendokumentasikan momen penyerahan sumbangan dari FIPS kepada seorang terduga teroris yang waktu itu belum diselidiki dan ditangkap Densus 88.
"Setiap kegiatan sy sbg anggota dan pimpinan parlemen, selalu didokumentasikan sebagai bentuk keterbukaan sekaligus pertanggungjawaban publik," kata Fadli.***