Kemenkes Prediksi Puncak Omicron Terjadi di Akhir Februari, Nicho Silalahi: Menkes Apa Dukun?

1 Februari 2022, 11:14 WIB
Kolase foto Nicho Silalahi dan Budi Gunadi Sadikin /Instagram/nicho_silalahi/dok. Kemenkes

ISU BOGOR - Baru-baru ini Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI memprediksi bahwa kasus Covid-19 akibat varian Omicron bakal terjadi di akhir Februari 2022.

Hal itu diungkap langsung oleh Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin melalui siaran pers virtual, Senin, 31 Januari 2022.

"Perkiraan kami puncak (Omicron) akan terjadi di akhir Februari," ungkap Budi Gunadi dalam siaran persnya.

Baca Juga: Omicron Diprediksi Melonjak Signifikan, Ridwan Kamil: Ada Lompatan yang Harus Diwaspadai

Mengetahui hal tersebut, aktivis sekaligus pegiat media sosial Nicho Silalahi bereaksi untuk memberikan tanggapannya.

Dengan lantang, Nicho Silalahi menanyakan status Budi Gunadi, apakah Menkes atau dukun.

Ini lantaran Nicho menganggap prediksi Kemenkes soal puncak Omicron ini sama dengan ramalan.

Baca Juga: Gejala Omicron, Dua Tanda Infeksi Covid Ini Jarang Diketahui

Nicho pun menuding jika Kemenkes sebenarnya ingin minta anggaran lebih besar untuk sesuatu yang tak dijelaskan aktivis itu secara spesifik.

"Bapak ini Menkes apa Dukun Sih Main Ramal Aja ?" ujar Nicho dikutip Isu Bogor dari cuitan akun Twitter-nya, Selasa, 1 Februari 2022.

"Menjing Jujur Aja Bos Kalau Mau Minta Anggaran Lebih Besar Lagi Biar Kami Bisa Menduga Berapa Nantinya Dana Yang Bakal Dikentit. Ia Ga Sih ?" sambungnya.

Baca Juga: Arteria Dahlan Disorot Usai Edy Mulyadi Ditangkap Polisi, Sejumlah Warganet Singgung Keadilan

Seperti diketahui, Nicho adalah salah satu aktivis yang sedang gencar mengkritik Kemenkes ihwal dugaan bisnis dan sarang mafia vaksin serta PCR.

Sebelumnya, Nicho beserta semua massa telah menggeruduk gedung Kemenkes untuk meminta klarifikasi, namun hasilnya nihil.

Soal puncak Omicron yang diprediksi akan terjadi pada akhir Februari, Kemenkes meminta agar masyarakat untuk waspada dan selalu menerapkan prokes.

Meskipun prediksi tersebut telah diungkapkan, Kemenkes masih belum tau berapa perkiraan jumlah kasus saat puncak terjadi.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler