Melawan Kebijakan Pemerintah yang Pro Asing, Habib Bahar Bin Smith: Risiko Terbesar Saya Dibunuh

23 Desember 2021, 20:15 WIB
Melawan Kebijakan Pemerintah yang Pro Asing, Habib Bahar Bin Smith: Risiko Terbesar Saya Dibunuh /YouTube Karni Ilyas Club

ISU BOGOR - Habib Bahar Bin Smith secara tegas menyatakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati. Dirinya mengaku tidak melawan penguasa yang dilawan adalah kebijakan pro asing.

"Negara dan penguasa itu tidak bisa disatukan, beda antara negara dan penguasa, kalau bagi saya NKRI harga mati," ungkap Habib Bahar Bin Smith di Channel YouTube Karni Ilyas Club, Kamis 23 Desember 2021.

Maka dari itu, lanjut Habib Bahar Bin Smith dirinya berulangkali secara tegas tidak ingin melawan penguasa.

Baca Juga: Habib Bahar bin Smith Geram Terhadap Jenderal Dudung karena HRS dan FPI: Ketidakbenaran Itu Harus Dilawan

"Saya tidak melawan penguasa, tidak, yang saya lawan kezalimannya, ketidakadilannya, kebijakan-kebijakannya yang merugikan rakyat," tegas Habib Bahar Bin Smith.

Tak hanya itu, Habib Bahar Bin Smith tidak terima dengan kebijakan pemerintah yang selalu mementingkan asing.

"Itu yang selama ini saya lawan, untuk apa saya mengambil risiko di penjara. Bagi saya risiko paling kecil di penjara bang, risiko terbesarnya saya dibunuh," tegas Habib Bahar Bin Smith.

Baca Juga: Tak Rela Jenderal Dudung Turun Tangan Temui Habib Bahar, Ferdinand Hutahaean: Mestinya...

Bahkan, risiko terbesar itu kata Habib Bahar Bin Smith bisa jadi terjadi. Maka dari itu, dirinya mengambil risiko demi Islam, bangsa dan rakyat.

"Saya masuk penjara, kasus Ahmadiyah saya masuk zaman SBY waktu itu, kasus Tanjung Priuk saya masuk karena saya yang pimpin, kasus Demos saya masuk, sama yang kasus memukul dua Habib palsu," ungkap Habib Bahar Bin Smith.

Terkait kasus pemukulan dua habib palsu, kata Habib Bahar Bin Smith penting diluruskan. Sebab, beredar di masyarakat bahwa dirinya telah menganiaya santri.

Baca Juga: Presiden Jokowi Turun Tangan, Habib Bahar Langsung Diamankan, Begini Faktanya

"Sekali lagi saya sampaikan itu bukan santri, bukan santri, tapi Habib palsu yang menjual-jual nama saya, mendapat uang ratusan juta," kata Habib Bahar Bin Smith.

Secara tegas Habib Bahar Bin Smith bahwa kedua orang yang dipukuli sebagaimana videonya yang beredar, ternyata itu adalah habib palsu.

"Bukan santri itu, itu Habib Palsu," tegas Habib Bahar Bin Smith.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler