Angggap HRS Lecehkan Presiden Jokowi, KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman: Mendidih Darah Saya

30 November 2021, 22:55 WIB
Angggap HRS Lecehkan Presiden Jokowi, KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman: Mendidih Darah Saya /Antara

ISU BOGOR - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menganggap Habib Rizieq Shihab (HRS) telah melecehkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga membuat darahnya mendidih.

"Saya masuk Kodam Jaya kok bertebaran baliho-baliho seruan jihad, revolusi akhlak lah, udah baliho juga ada yang disembah-sembah," kata Jenderal Dudung di Channel YouTube Deddy Corbuzier, Selasa 30 November 2021.

Lebih lanjut, Jenderal Dudung lantas mempelajari tentang fenomena kemunculan video-video HRS yang dianggap telah melecehkan Presiden Jokowi.

Baca Juga: Refly Harun Singgung Baliho HRS Soal Dudung Abdurachman Dilantik Sebagai KSAD: Semoga TNI Profesional

"Saya lihat itu beraninya sekali, mengatakan pimpinan kita presiden kita dengan kata-kata yang tidak bagus, sebagai kepala negara," ungkap Jenderal Dudung.

Bahkan, lanjut Jenderal Dudung, HRS sempat mengganti nama Presiden Jokowi dengan sebutan yang tidak baik.

"Mendidih darah saya tuh kalau kayak gitu tuh, panas udah, akhirnya polisi, Kapolda waktu itu, saya dengan Pol PP, ya Pol PP dulu memang sesuai prosedur," ungkap Jenderal Dudung.

Baca Juga: Dudung Abdurachman Dilantik Sebagai KSAD, Refly Harun: Banyak Gosip Soal Pengangkatan Ini

Bahkan, kata Jenderal Dudung, pihak Kapolda Metro Jaya juga telah menyampaikan kepada Gubernur DKI Jakarta bahwa HRS beserta pengikutnya sudah meresahkan.

"Akhirnya Pol PP, polisi dibantu TNI, ada surat dari Wali Kota, minta bantuan kepada TNI, kepada Dandim untuk menertibkan itu, ya sama saja dengan polisi," ungkap Jenderal Dudung.

Menurut, Jenderal Dudung, dirinya bergerak tidak sendiri dalam menertibkan baliho-baliho HRS.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Sebut Letjen Dudung Harusnya Bisa Menjaga Diorama Peringatan G30S PKI: Itu Aset Negara

"Itu kan dengan Pol PP, Polisi dengan TNI, bayangkan mas, kita dapat 338 baliho, Pak Nana (Kapolda Metro Jaya) waktu itu laporan sama saya," ungkap Jenderal Dudung.

Jadi, lanjut Jendral Dudung, setelah ratusan baliho ditertibkan, kantor Satpol PP di Jakarta Utara didatangi oleh FPI disuruh pasang lagi pukul 23.00 WIB.

"Kan gendeng itu kalau kayak gitu, (tambah mendidih darah) wah jadi, mereka ini siapa, mereka ini siapa, saya bilang, disitu saya bilang, ini negara harus hadir," tegas Jenderal Dudung.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler