Adik Ipar Vanessa Angel Dituding Pansos ke Gala Sky, Crazy Rich Surabaya Beri Respon Menohok Ini

7 November 2021, 13:37 WIB
Kolase foto Vanessa Angel, Fuji, dan Tom Liwafa /Instagram/@vanessaangelofficial/tomliwafa

ISU BOGOR - Anak semata wayang Vanessa Angel dan Bibi Andriansyah, Gala Sky, masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya pasca mendapat luka memar di area mata.

Keadaan Gala Sky tersebut telah mencuri perhatian publik, terutama para warganet di media sosial.

Banyak bermunculan spekulasi terkait Gala Sky, peristiwa kecelakaan Vanessa Angel dan suami, serta keluarga mereka.

Baca Juga: Kuasa Hukum Vanessa Angel Sebut Sang Sopir Tubagus Joddy Melanggar Hukum: Kalau Perlu Dijerat Pasal Pembunuhan

Seperti yang ramai baru-baru ini, adik ipar Vanessa Angel, yaitu Fuji dan Fadly, dituding melakukan panjat sosial (pansos) dengan cara mengeksploitasi Gala di media sosial pribadi mereka.

Fuji dan Fadly disebut memanfaatkan kondisi Gala untuk kepentingan popularitas pribadi.

Mengetahui hal tersebut, crazy rich Surabaya yang telah banyak membantu keluarga Vanessa dan Bibi, Tom Liwafa, buka suara.

Baca Juga: Kuburan Vanessa Angel Ramai Dikunjungi Peziarah, Sang Ayah: Nggak Nyangka Walau Sempat Tersandung Kasus

Tom memberi respon menohok untuk para netizen yang melontarkan opini-opini tak baik terkait Gala dan keluarga.

Ia menjelaskan bahwa tujuan Fuji dan Fadly mengunggah kondisi Gala tak lain karena mereka ingin memberi tahu bahwa keponakan mereka baik-baik saja dan aman bersama mereka.

Tom menegaskan bahwa Fuji dan Fadly sangat tidak mungkin pansos ke Gala, lantaran mereka berdua adalah keluarga Vanessa dan Bibi.

Baca Juga: Dituding 'Eksploitasi' Gala Sky untuk Popularitas, Adik Ipar Vanessa Angel: Demi Tuhan...

"Di kontenin? Di adsense? Mana ada mereka bikin tweet atau feed atau youtube tentang gala? Mereka keluaganya woi! (adik kandung mas bibis)," ujar Tom dikutip Isu Bogor dari postingan Instastory-nya, Minggu, 7 November 2021.

Lebih lanjut, Tom mengingatkan jika jejak digital itu ada dan penggiringan opini ke hal yang buruk itu tidak dibenarkan.

"Ini negara hukum, gak bisa seenaknya sendiri berspekulasi. Apalagi tidak berkontribusi," tegasnya.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler