Detik-detik Gatot Nurmantyo Banting HP Dihadapan Akbar Faizal Singgung Jati Diri TNI

28 Oktober 2021, 22:28 WIB
Gatot Nurmantyo Banting HP Dihadapan Akbar Faizal Terkait Jati Diri TNI: karena Milik Saya Kan! /Youtube Akbar Faizal Uncensored

ISU BOGOR - Mantan Panglima TNI (Purn) Gatot Nurmantyo membanting Handphone (HP) dihadapan Akbar Faizal saat menceritakan tentang bela negara dan jati diri TNI

"Dari ini kita turunkan lagi kepada Undang-undang nomor 34 tahun 2004 pasal 2 tentang Jati Diri TNI yang pertama adalah tentara rakyat," kata Gatot Nurmantyo di Channel Youtube Akbar Faizal Uncensored, Kamis 28 Oktober 2021.

Terkait dengan itu, Gatot Nurmantyo kembali menegaskan karena TNI lahir dari rakyat berjuang bersama-sama rakyat, untuk dan oleh rakyat. Saat itulah terjadi detik-detik Gatot Nurmantyo memulai membantikan HP-nya.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Ditanya soal Calon Pengganti Panglima TNI Hadi Tjahjanto: Ini Tidak Menyenangkan

Gatot Nurmantyo memungut kembali HP yang dibantingnya dibantu Akbar Faizal Youtube Akbar Faizal Uncensored

"Ada hal penting yang menyatakan adalah rakyat adalah milik presiden, rakyat adalah milik presiden, Bung Akbar! ini HP saya, saya banting, boleh nggak?," tanya Gatot Nurmantyo kepada Akbar Faizal yang dijawab boleh.

"Karena milik saya kan," tambah Gatot Nurmantyo seraya memungut kembali dibantu Akbar Faizal.

Tak lama kemudian, Gatot Nurmantyo kembali mencair setelah menyebutkan bahwa itu adalah ilustrasi.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Cerita Ngobrol dengan Jokowi di Istana: Saya Bicara Semau Saya Bapak Nggak Boleh Marah

"Ini bukan HP beneran...," kelakar Gatot Nurmantyo disambut tawa terbahak-bahak akbar Faizal.

Lebih lanjut, kata Gatot Nurmantyo aksinya itu sebagai bagian dari upaya untuk mencairkan suasana yang tegang saat membicarakan tentang adanya pernyataan rakyat adalah milik presiden.

"Sebab saya lihat serius banget...," kata Gatot Nurmantyo.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Sebut KAMI Sejak Lahir Sudah Dilakukan Pembusukan: Tidak Pernah Mengatakan Turunkan Jokowi

Selanjutnya, Akbar Faizal mengatakan bahwa dirinya tegang karena berusaha serius menyimak apa yang dipikirkan terkait hal tersebut.

"Saya sedang mencoba menterjemahkan pola pikir seorang panglima," ucapp Akbar Faizal.

Gatot Nurmantyo melanjutkan bahwa itulah yang terjadi, sebab berpikir bahwa rakyat milik presiden.

Baca Juga: Patung Soeharto Hilang Jelang Peringatan G30S PKI, Gatot Nurmantyo: Dimana-mana Patung Bung Karno Ada

"Berarti rakyat juga milik polisi, rakyat juga milik kehakiman, rakyat juga milik tentara, berarti kapan pun dibuang, mau disakiti mau dibunuh itu rakyat," tegasnya.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler