Tagar 'Kita Percaya Jokowi' Trending Satu Lagi, Netizen Kontra Singgung Soal Buzzer Bayaran Presiden

23 Juli 2021, 17:20 WIB
Tagar 'Kita Percaya Jokowi' Trending Satu Lagi, Netizen Kontra Singgung soal Buzzer Bayaran Presiden /Twitter @jokowi/Tangkapan layar Twitter

ISU BOGOR - Tagar 'Kita Percaya Jokowi' yang digaungkan oleh para netizen pro presiden kembali naik menjadi trending satu di Twitter Indonesia pada Jumat sore, 23 Juli 2021.

Menanggapi hal tersebut, netizen kontra presiden menyinggung soal buzzer bayaran atau buzzeRp.

Para netizen kontra mengira trendingnya tagar 'Kita Percaya Jokowi' tak lain adalah ulah dari para buzzer bayaran presiden.

Seperti yang terlihat pada kolom komentar cuitan netizen pro @seruanhl yang kerap membela presiden Jokowi lewat tagar tersebut.

Baca Juga: Ributkan Presiden Jokowi Mundur atau Bertahan, Netizen Perang Tagar di Twitter

"SAYA TETAP BERSAMA JOKOWI #KitaPercayaJokowi," tulis akun @seruanhl dikutip Isu Bogor, Kamis, 23 Juli 2021.

"BuzzeRP udah pada keluar wkwk mantap akhir bulan cair," balas netizen kontra @frds_iam.

"Teruslah jadi buzzer sampai modar," kata akun @Wildanaulia7.

"Caranya jadi buzzer gmn sih? Ada open recruitment nya nggak? Trs gaada pengalaman juga," imbuh akun @Adietya_mr.

Baca Juga: Tagar 'PakdeMundurSaja' Salip 'Kita Percaya Jokowi, Netizen Desak Presiden untuk Mundur dari Jabatannya

"Kelar pandemi beli BMW kan?? Lumayan duit gaji buzzer," tambah akun @FakhriNazhir.

Seperti diketahui, tagar 'Kita Percaya Jokowi' sempat tenggelam karena tersalip oleh tagar 'Pakde Mundur Saja' pada Jumat siang.

Namun kini, tagar tersebut sudah naik lagi jadi trending nomor satu Twitter Indonesia.

Baca Juga: Usai Tagar 'Kita Percaya Jokowi' Trending, Netizen Saling Serang di Twitter: Rakyat yang Mana?

Para netizen pro tagar tersebut beramai-ramai menggaungkan dukungan mereka terhadap Jokowi.

Mereka ingin RI 1 tersebut tetap bertahan di pemerintahan sebagai presiden Indonesia.

Berlawanan dengan itu, para netizen kontra ingin Jokowi untuk segera mundur karena dinilai telah gagal menjadi presiden, terutama dalam mengarasi pandemi Covid-19.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler