dr Terawan Sebut Dunia Sepakat Vaksin Nusantara Akan Akhiri Pandemi Covid-19

19 Juli 2021, 20:50 WIB
dr Terawan Sebut Dunia Sepakat Vaksin Nusantara Akan Akhiri Covid-19 /Tangkapan Layar YouTube RSPAD Gatot Soebroto Presidential Hospital

ISU BOGOR - Eks Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia dr Terawan Agus Putranto mengatakan bahwa Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto yang merupakan rumah sakit kepresidenan mampu menunjukkan jati diri di dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya membuat Vaksin Nusantara.

Hal itu ia katakan saat webinar "Lesson Learn Covid-19" yang ditayangkan secara live streaming melalui YouTube RSPAD Gatot Soebroto Presidential Hospital pada 25 Mei 2021.

Pada webinar tersebut, dr Terawan mengatakan jika saat ini di seluruh dunia sedang membicarakan Vaksin Nusantara, termasuk dari New York.

Baca Juga: Usai Gedung BPOM Kebakaran, Warganet Singgung Fase 3 Uji Klinis Vaksin Nusantara

Bahkan, sudah terbit juga jurnal yang isinya dendritik sel vaksin imunoterapi atau Vaksin Nusantara yang isinya dunia sepakat mempunyai hipotesis bahwa yang akan menyelesaikan pandemi Covid-19 adalah Vaksin Nusantara.

"Perbedaan konvensional vaksin dengan vaksin yang berbasis dendritik sel atau disebut intervensional karena kita melakukan intervensi di luar tubuh manusia," ungkap dr Terawan, dikutip Isu Bogor dari YouTube RSPAD Gatot Soebroto, Senin 19 Juli 2021.

Menurut dr Terawan itu sangat safety, karena pihaknya sudah lama berkecimpung di pembuatan dendritik vaksin.

Baca Juga: Detik-detik Eks Menkes Siti Fadilah Supari Disuntik Vaksin Nusantara: Bismillahirrahmanirrahim

"Sudah mengembangkannya jauh-jauh hari untuk penanganan cancer," tambahnya.

"Kita hanya mengubah antigennya menjadi antigen rekombinan Covid-19. Artinya kita bisa menyesuaikan kapan aja, mau mutasi kaya apa bisa kita sesuaikan," sambungnya.

Ia menjelaskan, dampaknya adalah ketahanan kesehatan nasional menghadapi pandemi ini bisa diatasi dengan membuat imunitas yang baik untuk setiap warga negara.

Baca Juga: Tanggapi Polemik Vaksin Nusantara, DPR: Minta Tidak di Adu dengan BPOM

"Probelem kedepannya orang selalu berpikir bagaimana ini bisa massal. Urusa massal simpel sekali, itu urusan inovasi yang akan gampang sekali kita buat. Penyimpanannya juga tidak memubutuhkan inkubator khusus yang sangat simpel," tutur dr Terawan.

Hal paling penting yakni memublikasikan untuk menjadi eviden.

"Itu kuncinya, tidak usah berdebat seolah vaksin ini kaya apa, ini gak penting. Nama itu juga sudah dunia katakan namanya sebagai dendritik sel vaksin imunoterapi. Kita menyebutnya di Indonesia yang gampang ya Vaksin Nusantara," tandasnya.

Ia menjelaskan, Vaksin Nusantara merupakan karya yang sudah dirintis oleh TNI AD khususnya RSPAD Gatot Subroto.

Baca Juga: Tanggapi Kontroversi Vaksin Nusantara, Eks Menkes Siti Fadilah Supari: Punya Pak Terawan Itu Immunotheraphy

"2015 kita sudah memulainya. Kita sudah ada teknologinya, tinggal mengembangkannya dan kita bisa menjadi negara pertama di dunia yang mengembangkan dendritik sel vaksin imunoterapi yang dunia juga sudah menyetujui menjadi atau menghipotesiskan untuk mulai mengakhiri (pandemi) Covid-19," katanya.

Soal hipotesisnya diterima atau ditolak, menurut dr Terawan itu tidak menjadi persoalan.

"Yang paling penting kita buktikan dengan riset dan kemampuan RSPAD ini, di bidang riset sudah tidak meragukan lagi. Kita bersyukur teman-teman di RSPAD sangat profesional untuk mengembangkannya," ucapnya.

Baca Juga: Tanggapi Kontroversi Vaksin Nusantara, WHO: Mendorong Adanya Inovasi Berbasis Science yang Aman dan Tepat Guna

Ia mengaku bangga karena pernah duduk di RSPAD. Ia yakin organisasi tersebut bisa menjadi pemecah permasalahan yang saat ini sedang melanda dunia.

"Kalau bukan sekarang kapan lagi. Kalau bukan kita memulai siapa lagi," pungkasnya. ***

Editor: Aulia Salsabil Syahla

Tags

Terkini

Terpopuler