Viral Ibu Hamil Ditampar Oknum Satpol PP Gowa, Mbah Mijan: Pelindung Masyarakat Kok Jadi Monster Biadab

15 Juli 2021, 15:10 WIB
Viral Ibu Hamil Ditampar Oknum Satpol PP Gowa, Mbah Mijan: Pelindung Masyarakat Kok Jadi Monster Biadab /Instagram/@berbagiinfo_ news

ISU BOGOR - Paranormal Mbah Mijan turut angkat bicara soal viralnya ibu hamil yang ditampar oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Mbah Mijan menyebut kasus penamparan ibu hamil oleh oknum Satpol PP Gowa dalam penerapan PPKM Darurat ini harus diusut tuntas.

Bahkan, tak segan-segan Mbah Mijan melontarkan kata kasar terhadap tindakan oknum Satpol PP Gowa yang menampar ibu hamil itu di akun twitternya.

Baca Juga: Ungkap Heboh Lampor Keranda Terbang dan Pagebluk, Mbah Mijan: Hati-hati Bisa Berdampak Fatal

"Oknum yang begini tolong tes urine dan tes kejiwaan kembali!. Pelindung masyarakat kok jadi monster biadab, pecat!!!," ungkap Mbah Mijan dikutip Isu Bogor dari akun twitter-nya, Kamis 15 Juli 2021.

 

Seperti diberitakan sebelumnya, ramai diperbincangkan seorang ibu hamil pemilik warung kopi ditampar oknum Satpol PP Kabupaten Gowa hanya gara penerapan PPKM Darurat.

"Dia juga mempermasalahkan pakean saya, lho kenapa dengan pakaian saya. Ini kan rumah saya," kata Meriana penamparan oknum Satpol PP Gowa dikutip dari akun Instagram @peristiwa_sekitar_kita.

Baca Juga: Mbah Mijan Ramal Tentang Amel yang Mirip Nike Ardilla: Setahap Lagi Terkenal

"Katanya kamu bukan warga di sini. Saya bilang, saya warga di sini. Terus katanya bilang, kenapa kamu buka-bukaan kaya orang barat," sambungnya.

Ia pun mempertanyakan soal hubunganya dengan orang barat.

"Terserah, saya emang asli sini. Saya asli gowa. Dia bilang kenapa mukamu speerti itu kaya orang Barat. Lho apa hubungannya?" ujarnya.

Baca Juga: Mbah Mijan Sebut Peramal Aceh Ramal Mbak You Meninggal Hanya Kebetulan, TIJ: Boleh Sekarang Kita Adu Kesaktian

Ia tidak menerima atas tindakan anarkis oknum Satpol PP itu.

"Kenapa harus ada pemukulan," kata dia.

Soal musik live, ia lakukan untuk endorse mencari nafkah.

"Kamu tukang endorse, cari nafkah," lanjutnya.

"Masa sih cari nafkah dilarang. Kemarin udah ditutup, kita cuman dapat Rp30.000. Kami mau makan apa kalau nggak endorse, masa live juga kami dilarang," tukasnya.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler