Sindir Luhut Soal Indonesia Turun Kelas Menengah Bawah, Rocky Gerung: Bank Dunia Siap-siap Diomelin Istana

8 Juli 2021, 19:20 WIB
Kolase foto Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dan Rocky Gerung /Instagram @luhutbpandjaitan @rockygerung.official

ISU BOGOR - Pengamat Politik Rocky Gerung menyindir istana soal turunnya Indonesia jadi negara berpendapatan menengah bawah.

Sindiran Rocky Gerung kepada pemerintah Indonesia itu ditujukan kepada sikap Menteri Kordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan yang kerap marah-marah saat dikritik.

"Kita tunggu komentar pak Luhut atau istana (perwakilan pemerintah Indonesia), yang pasti mengucapkan kalimat standar 'jangan ngomong kalau nggak ngerti itu. Bank Dunia ini nggak ngerti," kata Rocky Gerung menirukan sikap Luhut, Kamis 8 Juli 2021.

Baca Juga: Kritik Jokowi Soal PPKM Darurat, Rocky Gerung: Ini Saatnya Mahasiswa Ambil Alih Menyelamatkan Bangsa

"Jadi bank dunia siap-siap diomelin istana nih karena menurunkan grade Indonesia."

Menurut Rocky Gerung, tendensi menurunnya kelas Indonesia jadi negara berpendapatan menengah bawah sudah terlihat sejak lama.

"Bahkan tiga semester lalu itu, ekonom-ekonom Indonesia sudah prediksi itu. Pasti ada penurunan grade," ujar Rocky Gerung.

Baca Juga: Rocky Gerung Kritik Luhut Binsar Pandjaitan Soal TKA: Mau Lockdown Tapi Ada yang Masuk ke Indonesia

Sebab, lanjut Rocky Gerung, ini disebabkan adanya kegagalan manajemen dan berbagai macam variabelnya.

"Tapi kalau bank dunia yang ngomong, biasanya Sri Mulyani (Menteri Keuangan) akan mengikuti itu," kata Rocky Gerung.

Menurut Rocky Gerung, Sri Mulyani tahu betul apa yang dimaksud rilis bank dunia mengenai merosotnya ekonomi Indonesia.

Baca Juga: Indonesia Turun Kelas Jadi Negara Berpendapatan Menengah Bawah, Annisa Pohan: Memalukan

"Itu teguran bank dunia bagi Indonesia itu. Siap-siap menghadapi hal yang buruk," ungkap Rocky Gerung.

Sebab, GDP per kapita itu adalah ukuran dunia dalam melihat sebuah negara. Artinya, kata Rocky Gerung, investor tidak akan tertarik dan fluktuatif lagi.

"Karena sudah tidak bagus untuk gainner investasi, jadi ini rumus biasa aja sebenarnya," kata Rocky Gerung.

Baca Juga: Rocky Gerung Nilai Megawati Keliru Ucapkan HUT ke-100 Partai Komunis China: Artinya Pro Otoritarianisme

Menurut Rocky Gerung yang jadi bahaya adalah pemerintah menganggap penurunan itu sekedar adanya pandemi Covid-19.

"Pasti pemerintah akan bilang seperti itu karena adanya Covid-19. Iya pasti adanya covid-19 GDP per kapita kita turun. Padahal bukan, sebelum covid, tendensinya sudah begitu," ungkap Rocky Gerung.

Rocky Gerung menggangp bahwa Bank Duni memahami bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya lip service saja.

"Kan Presiden bilang kita akan bangkit. Awal Agustus kita akan pulih. Pulih bagaimana, siklus ekonomi itu bukan sekedar setelah divaksin lalu ekonomi langsung pulih," paparnya.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler