ISU BOGOR - Dunia maya sedang dihebohkan oleh ide rumah sakit (RS) Covid-19 khusus pejabat yang diusulkan Wakil Sekretaris Jendral Partai Amanat Nasional (Wasekjen PAN) Rosaline Rumaseuw pada Rabu, 7 Juli 2021.
Usulan tersebut menuai banyak kritikan dari warganet hingga tokoh publik, salah satunya aktivis antikorupsi Indonesia Febri Diansyah.
Ia menyampaikan kalimat satire bahwa usulan RS Covid-19 khusus pejabat merupakan sebuah ide brilian yang pernah ia ketahui dalam seratus tahun terakhir.
Baca Juga: 5 Cara Mengontrol Covid-19 ala Dokter Amerika Faheem Younus, Apa Saja?
"Rumah Sakit Covid khusus pejabat adalah ide paling brilian yang pernah saya ketahui dalam 100 tahun ini," tulis Febri Diansyah dikutip Isu Bogor, Kamis, 8 Juli 2021.
"Saya cukup percaya, banyak yg mau jadi relawan di sana dengan tugas masing2. Anda tertarik?? Coba sebutkan jk Anda jd relawan, anda ingin bertugas melakukan apa?" lanjutnya.
Cuitan satire Febri Diansyah tersebut langsung ramai ditanggapi oleh para warganet di kolom komentar, ada yang ikut geram, adapula yang mengeluarkan opini pribadinya.
Baca Juga: Waduh, Penangkapan Artis Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Karena Sabu?
"Kalo dalam bahasa Rusia itu namanya belegug #BapakPresidenMenyerahlah," tulis akun Twitter @suhudbageur.
"Karena situasi sekarng RS penuh. Mk perlu mmbuat rumah sakit khusus krn mrk berpikir untuk negara n rakyat. Padahal yg penuh dirasakan oleh setiap orang. Bukankah seharusnya melayani dgn arti rakyat saja blm terlayani oleh situasi ini. Bukannya dibalik," ungkap akun @muhtadiamir79.
Seperti diketahui, RS Covid-19 khusus pejabat ini diusulkan oleh Wasekjen PAN Rosaline Rumaseuw dalam acara diskusi daring yang dilaksanakan oleh Lembaga Media Survei Nasional (Median) pada Rabu, 7 Juli 2021.
Baca Juga: Indonesia Turun Kelas Jadi Negara Berpendapatan Menengah Bawah, Annisa Pohan: Memalukan
Rosaline menyampaikan bahwa pemerintah harus menaruh perhatian lebih dan mengistimewakan para pejabat yang terpapar Covid-19.
"Saya minta perhatian kepada pemerintah, bagaimana caranya harus ada rumah sakit khusus buat pejabat negara," ungkap Rosaline.
"Kementrian Kesehatan (Kemenkes) harus mulai waspada karena pejabat negara ini harus diistimewakan, dia ditempatkan untuk memikirkan negara dan rakyatnya," lanjutnya.
Ia berkata demikian karena mengaku pernah kesulitan mencari ruang perawatan rumah sakit untuk sejumlah pejabat negara yang terpapar Covid-19 yang pada akhirnya terlunta-lunta.
"Bagaimana sampai dia datang ke emergency terus terlunta-lunta. Saya sedih, saya hadapi, sampai saya punya teman Komisi II DPR, tiga hari lalu baru meninggal," ujar dia.
Alih-alih mendapat respon positif, pernyataan dan usulan Rosaline tersebut malah mendapat banyak tanggapan negatif dari para warganet di media sosial, khususnya Twitter.***