Ia menyebut, bila kasus penyebaran Covid-19 ternyata bertambah setelah diberlakukan sekolah tatap muka ini.
Maka pihaknya akan melakukan peninjauan ulang. Bima Arya mengaku sudah mengatur kebijakan terkait sistem sekolah tatap muka ini.
Ia menyebut, untuk sistem sekolah tatap muka ini akan dilakukan dengan metode hybrid.
Artinya memadukan antara kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka dengan belajar daring.
Baca Juga: Rencana Sekolah Tatap Muka di Bogor, Seluruh Guru Bakal Jalani Tes Swab
"Dan ini dilakukan secara bertahap, jadi hampir pasti tidak akan full. mungkin antara 30 persen atau maksimal 50 persen dari kapasitas kelas," katanya.
Lanjutnya, dalam mekanismenya, pihak sekolah wajib menyampaikan proposal terkait mekanisme protokol kesehatannya seperti apa.
Lalu proposal tersebut akan diverifikasi oleh Disdik, Dinkes bersama dengan KCD. Bima Arya mengatakan, dalam proses sekolah tatap muka ini.
Baca Juga: Langkah Pemkot Bogor Soal Sekolah Tatap Muka, Orangtua Murid Boleh Tak Izinkan Anaknya
Syarat yang paling utama nya adalah mendapatkan izin dari komite atau orangtua murid.