Kasus Positif Corona di Kabupaten Bogor Tembus 1.963 Orang, Pemkab Ungkap Rumah Sakit Mulai Penuh

- 6 Oktober 2020, 07:43 WIB
Ilustrasi Covid-19.*
Ilustrasi Covid-19.* /Pixabay/Geralt./

ISU BOGOR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor kembali merilis data terbaru kasus positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang jumlahnya telah menembus 1.963 orang. Akibatnya sejumlah rumah sakit rujukan dan ruang isolasi mulai dipenuhi pasien positif.

Hal tersebut diungkapkan Bupati Bogor Ade Yasin usai memimpin rapat penanganan Covid-19 di Kabupaten Bogor, di komplek Pemkab, Cibinong, Senin 5 Oktober 2020.

"Seiring meningkatnya kasus, rumah sakit dan ruang isolasi (di Kabupaten Bogor) mulai penuh, sehingga perlu diambil sebuah langkah strategis," kata Ade Yasin yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor.

Bupati Bogor Ade Yasin menyampaikan 13 strategi dalam menangani Covid-19 yang jumlahnya terus meningkat. Akibatnya rumah sakit Covid-19 di Kabupaten Bogor mulai penuh, Senin 5 Oktober 2020.*
Bupati Bogor Ade Yasin menyampaikan 13 strategi dalam menangani Covid-19 yang jumlahnya terus meningkat. Akibatnya rumah sakit Covid-19 di Kabupaten Bogor mulai penuh, Senin 5 Oktober 2020.* Dok Diskominfo Kabupaten Bogor

Dalam kesempatan itu, Ade Yasin menyebutkan berdasarkan hasil kajian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Barat, bahwa Kabupaten Bogor masih berada pada zona orange sehingga PSBB Pra Adaptasi Kebiasaan Baru (Pra AKB) akan terus diperpanjang hingga 27 Oktober 2020.

Baca Juga: 2 Warga Kota Bogor Kembali Dilaporkan Meninggal Akibat Corona, Bima Arya: 32% dari Keluarga

"Hasil evaluasi juga disebutkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa/Kelurahan," kata Ade Yasin.

Ade Yasin menambahkan juga, kesadaran masyarakat dalam pencegahan penyebaran Covid-19 lewat penerapan Protokol Kesehatan masih kurang, sehingga sosialisasi Protokol Kesehatan serta Gerakan 3M (Mencuci Tangan, Menggunakan Masker dan Menjaga Jarak) harus terus dilakukan.

"Kemudian kinerja Satgas (penanganan Covid-19) Tingkat Desa Dan Kecamatan diharapkan kebih maksimal dalam menangani masalah di wilayah," ungkap Ade Yasin.

Baca Juga: Buruan, Mulai Oktober Bayar Pajak Kota Bogor ada Diskon dan Bebas Denda

Maka dari itu, untuk menanggulangi permasalahan banyaknya tenaga medis yang terdampak Covid-19, maka diperlukan tambahan tim relawan. "Penanganan masalah Covid masih belum maksimal khususnya penanganan pasien orang tanpa gejala," ungkapnya.

Selain itu diperlakukan langkah dan tindak lanjut yang strategis diantaranya adalah Dinas Kesehatan agar memaksimalkan Crisis Center penanganan Covid-19.

Dalam upaya penanganan Covid-19, Satpol PP agar melibatkan Ormas, OKP, dan mahasiswa sampai level Desa dan membentuk Satgas khusus.

Baca Juga: Viral Video Kecelakaan Massal di MotoGP Akibat Tumpahan Oli, Ajaibnya Semua Pembalap Lolos dari Maut

"Dinkes Bogor juga agar menyiapkan Rumah Sakit Khusus Covid-19 dan Pusat Isolasi tambahan. Dinkes juga harus melakukan rekruitmen Relawan dan Tenaga Kesehatan," ujarnya.

Tak hanya itu, Dinkes harus segera mengaktifkan Labkesda dan mengoptimalkan PCR yang sudah ada. "Tim Satgas agar melaksanakan survey dan penelitian dengan melibatkan Tim Ahli dan BPS sebagai dasar kebijakan dan langkah strategis Tim Satgas," jelasnya.

Kemudian, setiap lembaga, perusahaan, lembaga pendidikan maupun pondok pesantren agar membuat Satgas khusus untuk penanganan covid-19 di tempatnya masing masing agar penanganan lebih maksimal.

"Instansi yang membawahi agar melaporkan kepada Satgas Kabupaten secara periodik dan semua perkantoran melakukan swab test," ujarnya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x