2 Warga Bogor Kembali Dilaporkan Meninggal Akibat Corona, Bima Arya: 32 Persen dari Klaster Keluarga

- 6 Oktober 2020, 07:31 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebut penularan corona di Kota Bogor didominasi dari klaster keluarga. Itu diungkapkan dalam keterangan pers di Balaikota Bogor, Senin 5 Oktober 2020
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebut penularan corona di Kota Bogor didominasi dari klaster keluarga. Itu diungkapkan dalam keterangan pers di Balaikota Bogor, Senin 5 Oktober 2020 /Prokompim

“Dan ditengarai kantin-kantin perkantoran bisa menjadi sumber penularan. Karena itu kami mengimbau kepada seluruh warga Bogor yang bekerja di kantor, kita pastikan lagi WFH (bekerja dari rumah) 50 persen agar ditaati, dibatasi rapat didalam ruangan, diperhatikan ventilasinya, sebaiknya membawa makanan sendiri dari rumah sehingga tidak harus berkumpul di kantin,” tandasnya.

Bima Arya juga menyampaikan informasi terkait kriteria dan definisi zona merah di Kota Bogor. “RW dikatakan zona merah apabila ada minimal satu kasus positif di RW tersebut. Sedangkan kelurahan dinyatakan zona merah apabila ada minimal 50 persen jumlah RW yang merah. Saat ini ada 7 kelurahan merah (dari 68 kelurahan se-Kota Bogor) dan untuk RW ada 178 RW merah (dari total 797 RW se-Kota Bogor),” beber Bima.

“Di RW merah inilah kebijakannya dilakukan restriksi terhadap kegiatan ekonomi. Namun demikian, resto yang di RW merah ini juga masih harus di cek lagi oleh Dinkes dan aparatur di wilayah. Artinya apabila lokasi rumah makan betul-betul berada dipemuikaman yang risiko tinggi, tentu tidak dibolehkan untuk buka."

"Tapi kalau lokasinya berjauhan, masih memungkinkan untuk buka. Atau lokasinya masuk ke dalam zona merah tapi aksesnya tidak langsung dengan permukiman, ini masih memungkinkan untuk buka. Di lihat kasus per kasusnya. Tidak bisa disamaratakan semua tidak boleh dibuka. Sekali lagi pengawasannya berbasis mikro,” tambahnya.

Baca Juga: Cetak Sejarah Dibantai di Liga Inggris, Pendukung Man United Minta Ed Woodward Pelit Segara Dipecat

Selain itu, Pemkot Bogor juga tengah menyiapkan hotel untuk dijadikan tempat isolasi bagi para pengidap positif Covid-19, khususnya yang tanpa gejala.

“Dananya semua akan diajukan ke BNPB, sekarang sedang di review dulu oleh inspektorat terkait standar biayanya. Sesegera mungkin kami ajukan ke BNPB, saya sudah berkomunikasi dengan Kepala BNPB Pak Doni Monardo dan juga Ketua PHRI Nasional Pak Hariyadi Sukamdani,” ungkap Bima.

Saat ini, bed occupancy ratio Kota Bogor ada di angka 53,1 persen atau sudah membaik dari sebelumnya yang sempat mencapai 60 persen (ambang batas WHO).

Baca Juga: Ini Optimisme Bima Arya Soal Karantina OTG di Hotel

“Jumlah tempat tidur isolasi ada 341. Yang di Lido pun sekarang sudah banyak, ada 20 kasus yang dirawat di Lido. dua sudah sembuh dari sana. Apabila ditambah satu hotel lagi maka nanti angkanya akan semakin membaik,” kata Bima.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x