Bangun RSUD dan Alun-alun di Masa Pemulihan Ekonomi, Kota Bogor Dapat Bantuan Pinjaman Rp70 Miliar

- 25 September 2020, 07:14 WIB
Ilustrasi pinjaman dana.
Ilustrasi pinjaman dana. /Pixabay/Mudassar Iqbal/

ISU BOGOR - Pemkot Bogor mendapatkan bantuan pinjaman Rp70 miliar dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) secara virtual dari Balai Kota Bogor, Kamis 24 September 2020.

Dalam kesempatan tersebut Wali Kota Bogor Bima Arya bersama para kepala daerah se-Jawa Barat juga ikut melakukan penandatanganan program pinjaman daerah.

Rencananya, duit Rp70 miliar yang dipinjam Pemkot Bogor itu untuk membangun RSUD dan alun-alun.

Baca Juga: Pekan Ini, OTG Covid-19 Kota Bogor Mulai Tempati BNN Lido

Denny Mulyadi mengatakan, Pemkot Bogor sangat menyambut baik bantuan keuangan yang diberikan oleh PT SMI melalui skema pinjaman daerah oleh Pemprov Jawa Barat.

“Jadi ini program Pemprov untuk memberikan bantuan keuangan ke kabupaten/kota se-Jawa Barat. Kebetulan Kota Bogor ada beberapa bantuan yang ditunda karena Covid-19."

"Tapi bisa dilanjutkan karena Pemprov Jawa Barat sudah menandatangani perjanjian pembiayaan pinjaman dalam rangka pemulihan ekonomi ini,” ungkap Denny.

Baca Juga: Kesedihan Bupati Bogor Setelah Sang Suami Meninggal Dituangkan Lewat Unggahan Medsos

Ia menambahkan, ada dua kegiatan di Kota Bogor yang mendapatkan bantuan keuangan, yakni pembangunan RSUD dan Alun-Alun.

“Alhamdulillah Kota Bogor dapat bantuan keuangan dari provinsi untuk pembangunan RSUD sebesar Rp 55 miliar di 2020 ini dan untuk Alun-Alun Rp15 miliar di 2021. Yang RSUD akan dipakai untuk belanja alat kesehatan, bukan pembangunan fisik,” jelasnya.

Sementara itu, dalam arahannya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa Kebangkitan dan kolaborasi ini sangat penting sebagai dukungan pemulihan ekonomi di Jawa Barat.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Jumat 25 September 2020, Leo dan Virgo Belajar Tulus Bangun Hubungan Baru

“PT SMI tadi sudah memberikan pinjaman untuk tahun 2020, dan kalau tidak ada halangan yang jilid kedua itu akan ditandatangani khusus untuk program pemulihan recovery economy 2021."

"Jadi, yang sekarang ditandatangani adalah untuk mengembalikan program-program strategis yang kena refocusing,"

"Sehingga banyak program di provinsi maupun 27 kota/kabupaten yang bantuan keuangannya terputus oleh refocusing."

"Sekarang Insya Allah bisa dikembalikan dan mudah-mudahan bisa dimaksimalkan di sisa waktu 3 bulan ke depan,” ujar Ridwan Kamil.

Baca Juga: 48 Warga Kabupaten Bogor Dilaporkan Positif Corona Dalam Sehari, Bojonggede dan Cibinong Tertinggi

Ia menjelaskan, ada tiga hal yang harus dirasakan melalui bantuan keuangan ini.

“Satu, dari PT SMI ini harus melahirkan lapangan pekerjaan, maka saya titip di monitoring oleh Bappeda dan Pak Sekda agar pemanfaatan uang ini tidak business as usual, tapi dibikin regulasi."

"Semakin banyak warga Jawa Barat ikutan dalam proyek infrastruktur, di lapangan pekerjaannya, itu makin baik,” katanya.

“Yang kedua, tentunya ini harus dirasakan pilihan-pilihan yang sudah disepakati, yakni pilihan proyek yang memberikan manfaat luar biasa secara sosial dan ekonomi secara langsung."

Ketiga, tentunya bisa memberikan pemulihan agar belanja pemerintah ini sebagai salah satunya yang masih bisa bergerak karena api investasi mengecil, api ekspor mengecil, api daya beli mengecil.

Baca Juga: Hardik Najwa, Luhut : Ngapain Kamu Memprovokasi Gambar-gambar Ginian?

"Mudah-mudahan belanja pemerintah satu-satunya api yang menjaga nyalanya ekonomi Jawa Barat,” tandas Emil.

Pemprov Jawa Barat mendapatkan pinjaman daerah sebesar Rp5 triliun yang dikucurkan dalam dua termin melalui bank BJB.

Termin pertama, akan dicairkan Rp2,5 triliun kepada kota/kabupaten se-Jawa Barat pada tahun ini. Sisanya, dilanjutkan pada 2021.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x