Wali Kota Bogor, Bima Arya, menekankan pentingnya perubahan di wilayah perbatasan, seperti Tanah Sareal, yang seringkali terabaikan oleh pemerintahan. Dalam pertemuan tersebut, ia menyampaikan bahwa musrenbang tahun ini memiliki pendekatan berbeda, lebih bersifat memberikan arahan daripada memberikan petunjuk konkret.
Kecamatan Tanah Sareal, sebagai representasi wilayah perbatasan, menjadi sorotan dalam pembahasan. Bima Arya mengakui bahwa wilayah ini sering menjadi fokus pengembang properti, namun pemerintah terkadang lambat dalam menyesuaikan diri terhadap perkembangan cepat pengembangan.
Baca Juga: Hadiri Lokalatih Mediasi Konflik, Bima Arya Ingatkan Pentingnya Identifikasi Kepentingan
Wali Kota Bogor mengidentifikasi beberapa aspek yang mendesak untuk diperbaiki, yang pertama adalah infrastruktur permukiman. Ia menyoroti perlunya koordinasi yang lebih baik antara pemerintah dan pengembang properti untuk memastikan perencanaan jalan, fasilitas umum, dan pemukiman sejalan.
Selain itu, transportasi dan aksesibilitas menjadi perhatian serius, dengan Bima Arya menekankan bahwa Dinas Perhubungan harus melibatkan wilayah ini, merencanakan ulang rute angkot, dan memastikan seluruh area dapat terlayani dengan baik. Air bersih juga menjadi fokus, dengan aspirasi agar kualitas sambungan air di Tanah Sareal setara dengan yang ada di pusat kota.
"Tata ruang kota yang masih sporadis" menjadi perhatian ketiga, di mana Wali Kota menegaskan perlunya perencanaan yang teratur agar keberlanjutan ruang kota tidak terganggu. Terakhir, keberagaman penduduk Tanah Sareal menjadi tantangan untuk membangun karakter dan kebersamaan.
Baca Juga: Ruang Publik di Kota Bogor Ditata, Bima Arya Libatkan Anak Muda
Bima Arya mendorong perencanaan yang memperhatikan ruang bersama, seperti balai warga, taman bermain anak, dan area-tempat berkumpul untuk memperkuat kebersamaan warga.
Dalam penutupannya, Bima Arya menyampaikan harapannya agar Tanah Sareal dapat menjadi wajah Metropolitan Kota Bogor, dengan tata ruang yang tertata baik, aksesibilitas yang memadai, dan kebersamaan warga yang kuat.***