Ditolak Ade Yasin Sebagai Sekda, Jubir Covid-19 Kabupaten Bogor Ini Malah Dipilih Bima Arya?

- 18 September 2020, 11:44 WIB
Jubir Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor yang juga Kepala Bappedalitbang, Syarifah Sofiah: Diam-diam nama Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor mengikuti seleksi Sekda Kota Bogor, dan namanya masuk dalam 6 orang yang lolos.
Jubir Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor yang juga Kepala Bappedalitbang, Syarifah Sofiah: Diam-diam nama Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor mengikuti seleksi Sekda Kota Bogor, dan namanya masuk dalam 6 orang yang lolos. /Iyud Walhadi/

ISU BOGOR - Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor Syarifah Sofiah Dwikorawati yang melamar sebagai peserta seleksi calon sekretaris daerah (sekda) Kota Bogor diprediksi sebagai kandidat terkuat.

Itu setelah 3 dari 6 nama yang mendaftar sebagai calon sekda dinyatakan tidak lolos. Terlebih, satu dari tiga nama yang tidak lolos selama itu yakni Denny Mulyadi mengundurkan diri dari bursa seleksi orang nomor tiga di Kota Bogor itu.

Syarifah yang kini juga menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor sempat ikut juga dalam seleksi calon sekda di wilayahnya, namun kandas. Bupati Bogor Ade Yasin ternyata lebih memilih Burhanudin sebagai Sekda Kabupaten Bogor.

Wali Kota Bogor Bima Arya menerima tiga besar nama calon Sekda Kota Bogor dari Panitia Seleksi (Pansel) Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Balai Kota Bogor, Kamis malam 17 September 2020 malam.

Baca Juga: Coba Ikuti Tips Cara Foto Selfie, Agar Lolos Pendaftaran Gelombang 9 Prakerja

Daftar tiga orang peserta seleksi dengan nilai terbaik pada seleksi terbuka terbuka tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Pansel yang juga menjabat sebagai Asisten Deputi Standardisasi Jabatan dan Pengembangan Karier SDM Aparatur pada Kementerian Pendayagunaan dan Reformasi Birokrasi, Aba Subagja, didampingi enam anggota pansel lainnya.

Aba menyerahkan berkas dalam sebuah amplop putih berisi nama tiga terbaik calon Sekda Kota Bogor untuk kemudian diumumkan secara terbuka melalui website https://seleksijpt.kotabogor.go.id/.

Berdasarkan pengumuman tersebut, tiga nama dengan nilai terbaik adalah (berdasarkan abjad) Firdaus yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor, Hanafi yang menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor dan Syarifah Sofiah Dwikorawati yang menjabat Kepala Badan Pengelolaan keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Kota Bogor Berikan Keringanan Iuran 99 Persen

Bima Arya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pansel atas waktu, tenaga dan pikirannya telah menjalankan seluruh prosesnya dengan maksimal. “Karena pasti waktunya tidak mudah untuk diatur, semua punya kesibukan tapi semua proses ditempuh dengan maksimal. Dan berkenan untuk menyampaikan langsung. Saya apresiasi itu,” ungkap Bima.

Ia menambahkan, ada dua hal yang disampaikan mengenai proses seleksi tersebut. “Pertama adalah sebagai bahan referensi yang maksimal bagi kami, bagi saya untuk memutuskan sosok Sekda. Semua aspek ditinjau maksimal. Tentu ada aspek rekam jejak, tentu ada aspek chemistry. Apa yang diuji oleh Pansel saya memerlukan itu untuk dijadikan pertimbangan,” ujar Bima.

“Yang kedua sebagai talent scouting. Jadi, walaupun yang dipilih satu, tapi kita punya database profiling calon-calon pemimpin masa depan yang mungkin nanti akan berpotensi menjadi sekda atau bahkan menjadi wali kota ke depan,” tambahnya.

Baca Juga: Satpol PP Bogor Brutal Hadapi Demo Korupsi RSUD Leuwiliang, Agus: Mohon Maaf Atas Insiden Tersebut

Bima juga mengaku sangat mempercayai hasil seleksi yang sudah Pansel serahkan itu merupakan yang terbaik. “Tentu saya akan pelajari semuanya. Jadi tiga nama yang direkomendasikan berdasarkan abjad ini tiga-tiganya terbaik. Saya percaya bahwa itu yang terbaik. Dan saya akan memilih satu diantara tiga yang terbaik tadi,” tandas Bima.

Sementara itu, Ketua Pansel Aba Subagja mengatakan bahwa tahapan seleksi berlangsung secara transparan dan kompetitif. “Saya kira ini satu mekanisme yang dijalankan sesuai peraturan perundang-undangan. Jadi, kapasitas Pak Wali di sini sebagai pejabat pembina kepegawaian. Di mana beliau memiliki kewenangan untuk mengangkat, memindahkan dan memberhentikan seusaui dengan UUD. Oleh sebab itu karena ini JPT Pratama, maka mekanismenya itu dilakukan melalui seleksi terbuka kompetitif,” terang Aba.

Menurut Aba, dari tiga nama hasil seleksi yang diserahkan kepada wali kota, sebetulnya sudah tidak ada lagi persoalan nilai. “Karena tiga ini sudah tiga terbaik yang kami pilih. Jadi bukan persoalan ini lebih tinggi, itu lebih rendah. Sehingga nanti dengan pertimbangan tertentu, Pak Wali akan memilih satu dari tiga itu,” jelasnya.

Dalam perjalanan proses tersebut, lanjut dia, dari enam peserta yang mendaftar itu ternyata di akhir-akhir ada satu orang peserta atas nama Denny Mulyadi mengundurkan diri.

“Tentunya ini pertimbangan-pertimbangannya lebih kepada pribadi dan tidak ada aspek-aspek lain. Salah satunya adalah pertimbangan dari keluarga. Dan kita pun barangkali, baik Pak Wali, maupun kami tidak bisa memaksakan. Karena aspek keluarga itu menjadi aspek pendukung yang luar biasa, yang bisa mensupport keberhasilan seseorang dan itu merupakan hak pribadi yang bersangkutan,” pungkasnya.

Baca Juga: 398 Ribu Guru Honorer dan Tenaga Pendidik Mendapat Subsidi Gaji

Selanjutnya, pada Jumat 18 September 2020, tiga peserta terbaik tersebut akan mengikuti proses tes kesehatan di RSUD Kota Bogor pada jam 07.30 WIB. Mereka pun dianjurkan untuk berpuasa mulai malam ini jam 22.00 WIB.

Berdasarkan jadwal, selanjutnya pada 22 September akan dilakukan penyerahan hasil kepada Wali Kota Bogor Bima Arya untuk kemudian dipilih dan segera dijadwalkan pelantikan pada 1 Oktober 2020 bertepatan dengan masa pensiunnya Sekda Kota Bogor saat ini Ade Sarip Hidayat.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah