Corona Renggut 39 Nyawa Warga Kota Bogor, Bima Arya Ungkap Akar Masalahnya

- 18 September 2020, 08:53 WIB
Wali Kota Bogor, Bima Arya saat menyampaikan angka rata-rata kasus positif Covid-19 di Balaikota, Kamis 17 September 2020
Wali Kota Bogor, Bima Arya saat menyampaikan angka rata-rata kasus positif Covid-19 di Balaikota, Kamis 17 September 2020 /Dok Prokompim

ISU BOGOR - Sudah 39 nyawa warga Kota Bogor direnggut Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) selama pandemi hingga Kamis, 17 September 2020.

Jika dilihat dari rata-rata kasus kematian akibat virus yang menyerang pernafasan di Kota Bogor ini mash cukup tinggi yakni sekitar 4,2 % (persen). Sedangkan untuk kesembuhannya sekitar 64,9 persen.

Data terbaru juga menyebutkan jumlah kasus positif di Kota Bogor hingga 17 September 2020m mencapai 964 orang. Tak hanya itu, sejak awal Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK) di Kota Bogor, penambahan kasus positifnya rata-rata dalam sehari lebih dari 20 orang.

Baca Juga: Horor, Cerita Apartemen Kalibata City Mulai Pembunuhan hingga Narkoba

Wali Kota Bogor Bima Arya mengakui bahwa lonjakan kasus positf disebabkan berbagai faktor atau akar masalah. Diantaranya, mobilitas tinggi, kurangnya eduksi warga berbasis data hingga lemahnya penegakan hukum.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto saat rapat di Balaikota Bogor, Kamis 17 September 2020
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto saat rapat di Balaikota Bogor, Kamis 17 September 2020

"Makanya menurut kami yang cocok itu PSBM dibandingkan PSBB, karena fokusnya ke wilayah yang terdampak sembari edukasi warga mengenai protokol kesehatan," jelasnya.

Mengenai pengawasan zona merah dilakukan secara ketat, seperti pengawasan aktivitas warga, operasional toko, rumah makan, cafe, mal, tempat wisata, rumah ibadah, pernikahan atau acara keramaian lainnya.

Pihaknya juga sudah membentuk unit lacak dan unit pantau untuk mengidentifikasi temuan kasus baru dan memantau perkembangannya.

Baca Juga: Bima Arya Berharap Sekda Terpilih Punya Motivasi Menjadi Wali Kota Bogor ke Depan

Sementara untuk unit edukasi penanganan Covid-19, dibentuk Tim Merpati dan Tim Elang yang baru saja diresmikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

"Tim Merpati kita libatkan tenaga kesehatan, tokoh agama atau rohaniawan, relawan, temanco atau alumni Covid-19, gugus tugas nasional. Sementara Tim Elang atau tim pengawas melibatkan HIPMI, Karang Taruna, KNPI Kota Bogor," katanya.

Diterapkan juga sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan yang dituangkan di Perwali Nomor 107 tahun 2020, baik bagi individu maupun bagi pelaku usaha.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca : Jelang Akhir Pekan, Bogor Puncak Cerah Berawan Sepanjang Hari

Selain itu ia menjelaskan sudah ada beberapa kebijakan yang sifatnya edukatif sesuai data hingga penegakan hukum. Menurutnya, saat ini Pemkot Bogor juga terus menggencarkan tes pcr/swab. Tercatat per 15 September sudah dilakukan 13.196 tes.

Data terbaru yang dirilis Pemkot Bogor melalui tim Satuan Tugas Penanganaan Covid-19 Kota Bogor pada 16 Kamis 2020) dlaporkan ada 23 kasus baru terkonfirmasi positif, 13 sembuh dan meninggal 1 kasus.

"Sehingga total kasus positif Covid-19 di Kota Bogor selama pandemi telah mencapai 964 orang dengan rincian meninggal 39 orang, selesai isolasi 621 orang, dan masih sakit sebanyak 304 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, Jumat 17 September 2020).

Baca Juga: Ajang Olahraga Jadi Penekanan Gugus Tugas Covid-19 Penerapan Protokol Kesehatan

"Semakin banyak testing, maka semakin banyak yang kita lindungi," katanya yang didampingi Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno.

Mengenai kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan, ia menyatakan sejauh ini terbilang masih terkendali, angkanya 55,8 persen sudah terisi dari 342 tempat tidur (bed).

Untuk mengantisipasi lonjakan kasus, pihaknya akan mengisolasi pasien OTG di BNN Lido, Kabupaten Bogor atau tidak lagi di rawat di rumah sakit.

"Tersedia disana (BNN, red) 122 tempat tidur. Saat ini sedang finalisasi administrasi, MoU sudah dilakukan," katanya.

Baca Juga: Ada 3 Hal Perintah Bima Arya kepada Aparatur Selama PSBMK, Plus Mandi

Selain itu, pihaknya juga berencana menyiapkan satu hotel khusus penanganan Covid-19 sebagai langkah antisipasi melonjaknya kasus Corona.

Dalam kesempatan tersebut, berdasarkan data, saat ini tingkat kesembuhan pasien Covid-19 sebesar 64,9 persen. Sedangkan tingkat kematian warga yang terinfeksi 4,2 persen. Sementara itu, 30,9 persen lainnya masih sakit atau masih dalam perawatan.

"Saat ini ada 59 kelurahan zona merah, 142 RW zona merah. Tapi kategori zona merah ini sedang dievaluasi karena kedepan akan fokus ke RW yang kasusnya tinggi saja," tuturnya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x