Innalillahi, Kota Bogor Kembali Melaporkan 2 Meninggal dan 22 Kasus Baru Positif Corona Dalam Sehari

- 8 September 2020, 18:28 WIB
ILUSTRASI Corona Virus (COVID-19)
ILUSTRASI Corona Virus (COVID-19) /PIXABAY/.*/PIXABAY

ISU BOGOR - Juru Bicara Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk Siaga Corona Sri Nowo Retno melaporkan dalam sehari ada 2 meninggal dunia dan 22 kasus baru positif di Kota Bogor, Selasa 8 September 2020.

Sehingga, kata Retno, begitu biasa disapa Sri Nowo Retno, total kasus konfirmasi positif di Kota Bogor mencapai 778 orang dengan rincian meninggal 35 orang, selesai/sembuh 474 orang, masih sakit 269 orang.

Lebih lanjut, Retno yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor itu mencatat kasus probable total berjumlah 59 orang, masih sakit 3 orang, selesai/sembuh 5 orang, dan meninggal 51 orang.

Baca Juga: Genjot Kunjungan Wisata di Masa Pandemi, Wakil Bupati Dukung Gerakan BISA di Puncak Bogor

"Sedangkan untuk kasus suspek (Orang Dalam Pemantauan atau Pasien Dalam Pengawasan) total berjumlah 2.481, rinciannya meninggal 40 orang, discarded 2.326 orang dan masih sakit 115 orang," ungkapya.

Sedangkan kasus dengan kategori kontak erat total sebanyak 1.484 orang, terdiri dari discarded 1.266 orang, masih di karantina 218 orang.

Ditempat terpisah, Wali Kota Bogor Bima Arya dalam rapat rutin dengan jajarannya mengaku bersyukur wilayah yang dipimpinnya telah keluar dari zona merah.

Baca Juga: Kartun Nabi Muhammad Diterbitkan Ulang, Kantor Charlie Hebdo Mirip Bunker Dijaga Ketat

"Alhamdulillah, ini patut kita syukuri bersama. Kita juga melihat ada efek pemberlakukan pembatasan jam malam dan jam operasional. Warga relatif lebih berhitung untuk berkumpul, keluar dan lain-lain," ujar Bima Arya di Balaikota Bogor, Selasa 8 September 2020.

Meski demikian, Bima Arya memerintahkan untuk pedomani dua hal kepada seluruh jajaran Pemerintah Kota Bogor, yakni konsolidasi lapangan dan akselerasi administrasi.

Khusus aparatur wilayah di level RW, kelurahan hingga kecamatan, Bima Arya meminta untuk memastikan unit lacak dan unit pantau pada Tim Detektif (deteksi aktif) Covid-19 menjalankan tiga arahan.

Baca Juga: Diundang Kejagung Ekspose Kasus Jaksa Pinangki, KPK Minta Buka-bukan Fakta

Diantaranya penguatan kampanye protokol kesehatan melalui berbagai kanal, kedua pastikan di zona merah tidak ada kegiatan-kegiatan yang mengandung risiko penyebaran atau penularan Covid-19.

"Untuk dinas turun ke lapangan semaksimal mungkin pelaksanaan kampanye protokol kesehatan secara masif. Khusus warga diperlukan pendekatan dengan cara yang pas."

"Turunnya zona Kota Bogor ke oranye, saya melihat ada efek dari konsolidasi kita di lapangan untuk itu semua jajaran jangan sampai kendor, semua ikut jadi bagian kampanye protokol kesehatan masif,” terangnya.

Baca Juga: Bima Arya Bilang Malu Ada Warga Kota Bogor Bangun Wisata Alam Tanpa Dibantu Pemerintah

Bima juga menyampaikan dan mengingatkan pesan Presiden Joko Widodo tentang tiga klaster penyebaran Covid-19 yaitu perkantoran, keluarga dan pilkada.

Dua klaster awal menjadi perhatian Pemerintah Kota Bogor. Pemberlakuan jam malam dan pembatasan jam operasional akan terus dilaksanakan hingga ada evaluasi.

"Target kita jangan sampai kembali ke zona merah, tetapi ke zona kuning atau zona hijau, walaupun agak berat karena kedekatan Kota Bogor dengan DKI Jakarta," pungkasnya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x