Jelang Pemilu 2024, Bima Arya Ungkap 5 Penyebab Gangguan Kamtibmas yang Harus Diantisipasi

- 17 Oktober 2023, 10:41 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya hadir dalam Rapat Koordinasi (Rakor) lintas sektoral Operasi Mantap Brata Lodaya Tahun 2023-2024 yang diinisiasi Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol. Bismo Teguh Prakoso di Aula Mako Polresta Bogor Kota, Senin, 16 Oktober 2023.
Wali Kota Bogor Bima Arya hadir dalam Rapat Koordinasi (Rakor) lintas sektoral Operasi Mantap Brata Lodaya Tahun 2023-2024 yang diinisiasi Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol. Bismo Teguh Prakoso di Aula Mako Polresta Bogor Kota, Senin, 16 Oktober 2023. /Foto/Prokompim

ISU BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya hadir dalam Rapat Koordinasi (Rakor) lintas sektoral Operasi Mantap Brata Lodaya Tahun 2023-2024 yang diinisiasi Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol. Bismo Teguh Prakoso di Aula Mako Polresta Bogor Kota, Senin, 16 Oktober 2023.

Bima Arya memaparkan besarnya anggaran yang dialokasikan untuk pelaksanaan Pemilu 2024 dipastikan harus memberikan maslahat dengan cara antisipasi setiap potensi persoalan yang akan muncul.

Setidaknya, kata Bima Arya ada 5 penyebab persoalan ketika masa kontestasi politik pemilihan legislatif, pemilihan presiden hingga pemilihan kepala daerah yang bisa mengakibatkan gangguan kamtibmas, kesalahpahaman, ketidakjelasan aturan, ketidakmampuan penyelenggara, keberpihakan aparat dan skenario pengacauan.

Baca Juga: Presiden Palestina Telepon PM Inggris, Minta Hentikan Israel Bunuh Warga Sipil di Gaza

“Kesalahpahaman ini sering terjadi, tidak sekedar persoalan serius. Strategi penanganannya adalah memiliki sistem koordinasi dan konsolidasi yang rapi sehingga bisa meminimalisirnya hingga tingkatan terbawah. Kalau dikendalikan dengan cepat, maka dapat di reduksi. Ketidakjelasan aturan bisa berdampak multi interpretatif dan bisa memunculkan persoalan yang serius. Minggu ini kami, Forkopimda bersama pimpinan partai akan memastikan aturan tentang alat peraga kampanye yang harus ditertibkan dan memerlukan kesepakatan bersama agar jangan sampai mengganggu kenyamanan publik. Kami sangat  menghindarkan aksi sepihak penertiban dan pembersihan karena kami memahami perlu ruang untuk sosialisasi bagi semua kontestan politik,” kata Bima Arya.

Kemudian, ketidakmampuan penyelenggaraan yang melibatkan semua pihak. Jika surat suara gagal didistribusikan, koordinasi kurang taktis, sosialisasi kurang jelas, persoalan personil keamanan yang kurang dan lain-lain. Hal tersebut menjadi tantangan dan bahan untuk membangun chemistry agar bisa gerak cepat untuk setiap tahapan pemilu. Selanjutnya adalah keberpihakan aparat, jika terjadi tidak mudah untuk menyelesaikannya.

“Insya Allah di Kota Bogor tidak terjadi karena banyak yang menjaga dan saling mengingatkan. Disinilah pentingnya untuk terus mengawal agar masyarakat bisa menyampaikan aspirasinya dan tetap bersikap. Yang terakhir dan paling gawat, mungkin terjadi tapi paling tidak mudah, yaitu skenario pengacauan oleh kelompok-kelompok tertentu dan agak jarang terjadi pada level kota. Apresiasi saya untuk pak Kapolresta yang luar biasa, intens sekali untuk jemput bola mengumpulkan semua agar frekuensi semua tetap sama. Modal sosial yang dimiliki Kota Bogor sungguh luar biasa, sehingga bisa mengantisipasi potensi-potensi persoalan tersebut,” tutur Bima Arya.

Baca Juga: Perkemahan Wirakarya Cabang 2023, Sekda Kota Bogor: Implementasi Nilai-nilai Pramuka

Rakor yang digelar bertujuan untuk meningkatkan sinergitas dan kolaborasi unsur pelaksana maupun pengamanan di wilayah hukum Kota Bogor guna mewujudkan pemilu tahun 2024 yang aman dan kondusif di Kota Bogor.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x