ISU BOGOR - Wali Kota Bogor, Bima Arya menjelaskan bahwa hidup sehat itu sangat sederhana, diantaranya dengan cuci tangan. Jika dilakukan konsisten maka dampaknya akan dahsyat bagi kesehatan.
"Itu dianalogikan seperti tetesan air ke batu, lama-lama batunya 'legok' juga. Hidup sehat itu mudah, sangat sederhana. Cuci tangan itu sederhana, tapi kalau konsisten dilakukan itu akan berimbas pada pola hidup yang lain. Jadi ini adalah tentang membangun kebiasaan," ujarnya.
Kolaborasi Hari Cuci Tangan Sedunia Pakai Sabun tahun 2023 tingkat Kota Bogor yang dikolaborasikan dengan Posyandu fest ini menggambarkan bahwa posyandu harus selalu aktif.
Baca Juga: Pemancing Tewas Usai Terpeleset di Pinggiran Danau Cisawang Gunung Sindur
"Karena sebetulnya posyandu itu tidak hanya identik dengan balita, tapi semuanya kita layani di situ, ibu hamil, lansia di situ juga, tapi memang posyandu ini selain harus aktif juga harus inovatif," jelasnya.
Untuk itu lanjut Bima Arya, penting untuk terus mendorong kebutuhan logistik posyandu dan kader untuk menambah semangat dan konsisten melakukan inovasi.
Selain itu, Peringatan Hari Cuci Tangan ini merupakan hal penting untuk terus membangun kebiasaan sejak dini.
Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengatakan, cuci tangan bisa mencegah penyakit menular, karena salah satu transmisi penularan penyakit melalui tangan.
Baca Juga: Jambore Wisata Desa 2023 Bakal Digelar di Puncak Bogor
Kolaborasi Hari Cuci tangan dengan posyandu fest ini karena Posyandu merupakan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM).