“Tadi ada dua Kasatpol PP dan Kadishub yang akan mengidentifikasi di titik-titik mana yang perlu koordinasi secara teknis,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin mengaku siap untuk menangani Covid-19, baik di Kabupaten maupun Kota Bogor. Pasalnya, Kabupaten Bogor juga memiliki risiko masuk ke zona merah.
“Ini masalah yang harus kita tangani bersama, karena ini Bogor,” jelasnya.
Ade Yasin menyebutkan, pihaknya memiliki ruang rawat inap yang lebih banyak dibandingkan di Kota Bogor.
Baca Juga: Jumat 4 September, Satu Pasien Positif Corona Meninggal di Kota Bogor
Ada 4 RSUD yang khusus menangani Covid-19, dua tempat isolasi di Kemang dan pusat isolasi di Cibogo, Puncak yang belum digunakan sampai saat ini yang dikerjasamakan dengan pihak swasta.
“Satu misi bagi kami adalah bagaimana kita dahulukan penyelamatan orang dengan koordinasi ini.Kami sharing bagaimana ketersediaan rumah sakit,"
"Kita sudah bahas juga bagaimana penanganan secara cepat termasuk pengamanan di batas-batas wilayah yang harus kita tangani bersama,” katanya.
Baca Juga: Desa Wisata Malasari Bogor Diterjang Banjir Bandang, 5 Rumah dan 2 Jembatan Putus
Mengenai ketersediaan tenaga medis memang diakuinya menjadi persoalan tersendiri. Sebab, ketika ada ruangan atau tempat isolasi harus menyiapkan tenaga medisnya.