Tinjau Penataan Kampung Lebak Pilar, Bima Arya: Warganya Sangat Guyub

- 27 Juni 2023, 14:30 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau penataan Kampung Lebak Pilar, Kelurahan Sempur, Bogor Tengah, Kota Bogor.
Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau penataan Kampung Lebak Pilar, Kelurahan Sempur, Bogor Tengah, Kota Bogor. /Foto/Prokompim Kota Bogor
ISU BOGOR - Wali Kota Bogor, Bima Arya, didampingi Camat Bogor Tengah, Dicky Iman Nugraha, Lurah Sempur, Dicky Pratama, bersama RT/RW dan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kelurahan Sempur mengecek langsung penataan dan kebersihan di Kampung Lebak Pilar, Senin 26 Juni 2023.

Bima Arya beserta rombongan menuju Kampung Lebak Pilar melewati gapura di Jalan Jenderal Sudirman.

Terdapat berbagai campaign menjaga kebersihan lingkungan yang dituliskan dalam bentuk mural di lantai anak tangga dan dinding rumah warga saat memasuki kawasan Kampung Lebak Pilar.

Tak hanya sekadar campaign, di sepanjang jalan yang dilalui juga tidak terlihat adanya tumpukan sampah yang menggunung di tong sampah ataupun sampah yang berserakan di jalan.

Baca Juga: Banyak Kendaraan Lawan Arus di Jalan Suryakencana-Siliwangi, Bima Arya: Akan Dikembalikan Searah Lagi

Keterbatasan lahan di kawasan Lebak Pilar tak membuat warga bersama pemerintah di wilayah berhenti berkreasi dan menata kawasan pemukiman untuk tetap bersih asri dan hijau.

Bersama aparatur wilayah, warga bersama-sama membuat Kelompok Wanita Tani (KWT) sejak tahun lalu yang kini terus ditata dan diupayakan menjadi lebih baik.

Tak hanya KWT, warga sekitar juga menanam berbagai tumbuhan hias maupun tanaman sayur mayur di depan rumah.

"Bersih, indah dan warga di sini sangat guyub, tertata rapi," kata Bima Arya sambil menyapa warga saat berjalan menuju lokasi KWT Pilar Sempur.

Baca Juga: Bima Arya Ngantor di Alun-alun Kota Bogor, Cek Kesemrawutan di Jalan Dewi Sartika dan Nyi Raja Permas

Di dalam KWT seluas sekitar 60 meter ada berbagai tanaman sayur, tanaman obat, peternakan, produk ecobrick, daur ulang sampah plastik, daur ulang sampah organik sebagai komposter dan olahan makanan dan minuman dari bahan-bahan di dalam KWT.

Dari KWT, Bima Arya kemudian melihat lokasi rumah sehat dan mengunjungi rumah tertua di Kota Bogor yang ada di wilayah Sempur.

Lurah Sempur, Dicky Pratama mengatakan, warga di wilayahan Sempur sejak dahulu dikenal guyub dan aktif dalam berbagai kegiatan penataan wilayah, sehingga Kelurahan Sempur saat ini ditunjuk untuk mengikuti lomba Bogor Hejo.

Momentum ini kemudian ditindaklanjuti oleh wilayah bersama masyarakat untuk meningkatkan penataan di KWT dan pengolahan sampah menuju kampung ramah lingkungan.

Baca Juga: Bima Arya Sebut Indonesia Darurat Sampah: Perlu Perpres yang Lebih Baik

Saat ini warga di masing-masing rumah di wilayah Lebak Pilar sudah memilah sampah dari rumah sehingga sampah organik yang dikumpulkan bisa diolah menjadi komposter pupuk cair yang digunakan untuk menyuburkan tanaman di KWT.

Selanjutnya tumbuhan yang ditanam di KWT juga digunakan untuk mengintervensi penanganan stunting dengan membagikan sayur mayur dan hasil perikanan. Sedangkan sampah organik diolah menjadi ecobrick oleh warga sekitar.

"Saya berharap lebak pilar ini bisa menjadi kampung tematik, sehingga Bogor Hejo ini program TP PKK Kota Bogor yang juga berbarengan dengan pengentasan stunting ini bisa juga dikorelasikan dengan kampung tematiknya," ujarnya.

Ketua PKK Kelurahan Sempur, Yeni Dicky Pratama mengatakan, dalam pelaksanaan lomba Bogor Hejo ada berbagai indikator yang harus dipenuhi.

Sehingga perlombaan ini juga menjadi momentum untuk penataan wilayah dan pemberdayaan perempuan dan masyarakat untuk terus aktif dalam menata wilayah.

"Salah satu contohnya adalah daur ulang sampah, dengan ecobrick sehingga dengan adanya Bogor Hejo ini setiap rumah membuat ecobrick dengan mengumpulkan sampah rendah nilai yang tidak terurai, dari kemasan sachet, dari plastik itu kemudian dimasukan ke sampah plastik air mineral selanjutnya dipadatkan menjadi berat sekitar 200 gram lebih, sehingga bisa digunakan menjadi alas duduk atau tikar, sarung bantal dan kursi dan sebagainya," katanya.

Sedangkan keberadaan KWT selain untuk membantu pengentasan stunting ini juga sebagai contoh untuk pemenuhan gizi masyarakat dengan cara yang terjangkau yang juga memiliki manfaat untuk mencegah adanya potensi stunting baru.

"KWT itu terfokus untuk gizi masyarakat, ada sayur mayur tanaman obat ada perikanannya juga, selain itu kita juga punya Rumah sehat, itu percontohan untuk rumah di sekitar, sehingga bisa diaplikasikan dari sisi ventilasi keluar masuk udara, kemudian pengelolaan sampahnya bagus, hidangan semua bisa memenuhi gizinya. Jadi pemenuhan gizi tidak harus mahal, bisa memanfaatkan lingkup pekarangan rumah, ada kangkung,  bisa ada bayam, mudah-mudahan masyarakat di sini bisa mengkonsumsi gizi yang seimbang, karena gizi yang bagus tidak perlu mahal," ujarnya.

Kekompakan dan semangat warga di Lebak Pilar kata Yeni, sangat luar biasa dengan potensi yang dimiliki wilayah.

Ini pun bisa menjadi modal untuk terus meningkatkan penataan untuk kesejahteraan masyarakat.

"Luar biasa antusias sekali. Ini memang potensinya sudah ada, kita hanya memoles saja kita combine dengan program-program PKK, ini kan program dari Pokja 3 PKK. Artinya cita-cita bu Yane sebagai Ketua TP PKK ini berharap warga sehat dan sejahtera," katanya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah