Dua Gempa 6,6 Magnitudo di Bengkulu Pagi Tadi, BMKG: Guncangan Kuat

- 19 Agustus 2020, 12:36 WIB
Ilustrasi gempa bumi./Pixabay
Ilustrasi gempa bumi./Pixabay /


ISU BOGOR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu melaporkan pantauan lapangan yang menyebutkan warga panik hingga keluar rumah atas gempa yang mengguncang daerah tersebut dengan kekuatan 6,6 Magnitudo, pada Rabu, 19 Agustus 2020 pukul 5.23 WIB.

Dalam keterangan tertulis, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Pusat Kebencanaan BMKG Raditya Jati, pihaknya menerima laporan satu rumah warga rusak ringan di Kabupaten Lebong.

Gempa yang terjadi pada 160 km barat daya Bengkulu, Provinsi Bengkulu berkedalaman 24 km dirasakan kuat beberapa detik oleh warga setempat.

Baca Juga: Membusuk, Mayat Mr X Tergantung di di Kebun Warga Bojong Koneng Bogor

BPBD Provinsi Bengkulu melaporkan satu unit rumah rusak ringan di Kabupaten Lebong. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan gempa tidak berpotensi tsunami berdasarkan hasil pemodelan.

Berselang sekitar enam menit dari kejadian pertama, gempa susulan berkekuatan magnitudo 6,7. Gempa ini berlokasi 117 km arah barat daya Bengkulu.

Gempa susulan ini berkedalaman 86 km. Pascakejadian, Kepala Pelaksana Kota Bengkulu Selupati melaporkan belum ada laporan kerusakan dan tim reaksi cepat (TRC) telah berada di lapangan untuk memantau kondisi terkini dampak gempa di wilayahnya.

Baca Juga: Asap Mengepul Depan Istana Bogor, Gudang SMAN 1 Kota Bogor Terbakar


Sementara itu BPBD Kabupaten Seluma menginformasikan masyarakat sempat melakukan evakuasi namun sudah kembali ke rumah masing-masing.

Laporan sementara menyebutkan tidak ada kerusakan di wilayah Seluma. Warga Seluma merasakan guncangan yang sangat kuat saat gempa terjadi.

BPBD setempat masih berkoordinasi dengan pihak desa, kecamatan serta instansi serta relawan. Demikian juga, BPBD Kabupaten Bengkulu Utara menginformasikan tidak ada laporan kerusakan di setiap kecamatan.

Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB terus memonitor perkembangan di lapangan. BMKG memonitor lima gempa susulan dengan magnitudo 3.4 sampai 4.9.

Baca Juga: Michelle Obama Sebut Amerika Salah Memilih Trump Sebagai Presiden


BMKG merilis guncangan dirasakan warga di Kota Bengkulu, Bengkulu Utara, Mukomuko, Seluma, Kepahiang dengan parameter IV MMI.

Skala IV MMI atau Modified Mercally Intensity memberikan gambaran dampak gempa dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.

Di Bengkulu selatan, Kaur, Curup, Lebong III MMI, atau skala guncangan yang memberikan gambaran getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu, serta Lubuk Linggau II-III MMI.

Hasil analisis berdasarkan jenis dan mekanisme gempa bumi, BMKG menyampaikan bahwa melihat lokasi epistenter dan kedalaman hiposenter, gempa ini merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

Baca Juga: J-Hope BTS Sumbang Rp1,2 Miliar untuk Anak Terdampak Covid-19


“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa kedua gempabumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” ujar Rahmat Triyono, Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG melalui pesan digital pada Rabu (19/8).

Hasil pantauan InaRISK, Bengkulu berada pada risiko bahaya sedang hingga tinggi. Sebanyak 10 kabupaten memiliki tingkat risiko gempa dengan cakupan luas hingga 1,7 hektar.

Tak hanya gempa, ancaman bahaya tsunami pada tingkat risiko bahaya sedang hingga tinggi pada 7 kabupaten. Ada sekitar 1,8 juta jiwa terpapar potensi bahaya gempa bumi di wilayah Bengkulu.***

Editor: Linna Syahrial


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x