Network
ISU BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor meminta warga yang kerap bepergian agar jujur terkait kondisi kesehatan dan riwayat perjalanan. Hal itu menyusul dua orang terkonfirmasi positif meninggal dunia terpapar dari seorang yang pernah bepergian ke Jawa Timur.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno secara jelas menerangkan, sudah kewajiban agar setiap warga Bogor selalu memberikan informasi kepada gugus tugas, baik yang akan atau pulang setelah perjalanan ke luar Kota Bogor.
Retno menyebut, satu keluarga beranggotakan delapan orang awal Kota Bogor dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19. Delapan orang tersebut yakni bapak dan ibu, kemudian anak dan menantu, serta dua orang cucu. Dua orang dari enam terkonfirmasi positif tu dinyatakan meninggal dunia.
Baca Juga: Jajaway Bike Park, Trek Baru Bermain Sepeda di Tengah Pesona Palabuhan Ratu
Kasus tersebut, lanjut Retno, harus jadi perhatian besar bagi masyarakat. Jika memaksakan bepergian ke luar kota, Retno mengimbau agar warga bisa melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
“Seharusnya ada kesadaran secara personal kepada orang yang kerap berpergian untuk melapor dan secara patuh mengikuti protokol kesehatan,” Retno mengkonfirmasi, Jumat 24 Juli 2020.
Selain itu, saat berobat, masyarakat harus benar-benar jujur menceritakan riwayat perjalanan keluar kota atau pernah riwayat kontak dengan orang sakit yang diduga terpapar Covid-19.
Kata dia, dua orang meninggal yakni ayah AS dan anaknya F. berawal. Ketika AS mempunyai perjalanan ke Kediri, Jawa Timur. Pascapulang, AS mengeluh sakit dan berebobat ke dokter praktek di Kota Bogor dan Jakarta.
“Sebelum hasil tes swab keluar, AS meninggal dunia. Tetap pemakaman menggunakan protokol kesehatan,” kata Retno.
