Network
Bahkan tak sedikit netizen yang berkomentar kocak terkait fenomena sosial saat malam tahun baru itu. Warganet menyebut sudah keterlaluan pasangan yang berbuat asusila di kebun teh Puncak.
Bahkan ada netizen yang menyebut pelaku asusila dengan membuang kondom bekas pakai di Kebun Teh Puncak saat malam tahun baru itu tak ubahnya orang miskin yang tak punya otak hingga membandingkannya dengan satwa.
"Miskin duit miskin otak," komentar netizen @larastri*** di Instagram @exploregunung_ yang memposting berita tentang 'Banyak Kondom Bekas Pakai di Kebun Teh Puncak' itu yang dikutip, Rabu, 11 Januari 2022.
Baca Juga: Banyak Kondom di Kebun Teh Puncak Usai Malam Tahun Baru, Begini Respons Plt Bupati Bogor
"Survey membuktikan bahwa cairan tsb mengandung tinggi protein dan zinc, sangat baik utk pertumbuhan tanaman sekitar," balas netizen @kgali***.
"Mereka mempraktekan cara bercocok tanam," ungkap @juragan_ma***.
"Klo massal gtu ga kebayang pas sepasang kera mau bercocok tanam dikebun teh, eh malah ketemu pasangan kera lain sedang bercocok tanam juga. Mereka cari tempat lain atau ttep join disitu kira," kata @helinptri***.
Seperti diberitakan sebelumnya, banyaknya Kondom di Kebun Teh Puncak Gunung Mas, Cisarua, Kabupaten Bogor baru-baru ini membuat heboh jagat maya.
Baca Juga: Banyak Kondom Bekas Pakai di Kebun Teh Puncak Usai Malam Tahun Baru, Ini Kata Pengelola Perkebunan
Kabarnya, tak hanya alat kontrasepsi bekas pakai, di lokasi wisata perkebunan itu juga banyak ditemukan tisu magic.
Mengetahui hal itu, pihak PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Gunung Mas mulai meningkatkan pengawasan dan pengamanan di kawasan kebun teh yang dikelolanya.
Informasi diperoleh, fenomena temuan maraknya tisu magic hingga kondom di kebun teh Puncak ini diduga bekas pakai pasangan muda-mudi yang menghabiskan malam pergantian tahun 2022 ke 2023.
"Untuk terjadi hal-hal yang seperti (perbuatan asusila di Kebun Teh) itu diluar dari kendali kita, karena mereka mau berkunjung ke kebun teh," kata Kepala Sumber Daya Manusia (SDM) PTPN VIII Gunung Mas, Rivan kepada awak media belum lama ini.
Baca Juga: Puncak Bogor Diterjang Banjir Bandang, Air Sungai Meluap hingga ke Kebun Teh
"Kami berpikir tidak mungkin mau berbuat asusila atau maksiat sehingga ini diluar nalar kita juga tidak mungkin juga kita cek satu-satu barang milik pengujung," tambahnya.
Lebih lanjut, Rivan berdalih pihaknya tak bisa mengawasi secara maksimal lantaran tak sebandingnya jumlah petugas keamanan dengan luas perkebunan Gunung Mas yakni 1.670 hektar.
"Saat jelang malam Natal dan tahun baru (Nataru) memang kita sangat keteteran khususnya diarea dalam argo wisata," kata Rivan.
"Kita sedang memprioritaskan area yang didalam argo wisata tapi bukan berarti yang di luar agro wisata kita abaikan juga," tambahnya.***
