Kota Bogor Siapkan Rp 37 Milar Guna Perbaikan Sekolah Tahun Depan

- 18 September 2021, 20:32 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau Sekolah Dasar Negeri (SDN) Otista yang atapnya di beberapa ruangan kelas ambruk, Jumat 17 September 2021
Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau Sekolah Dasar Negeri (SDN) Otista yang atapnya di beberapa ruangan kelas ambruk, Jumat 17 September 2021 /Pemkot Bogor

ISU BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menganggarkan Rp37 miliar untuk perbaikan sekolah yang rusak hingga berat pada 2022.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Hanafi menuturkan, hal itu menyusul robohnya atap SDN Otista pada Kamis 16 September 2021 siang.

Kata dia, saat ini Pemkot Bogor tengah mematangkan data sekolah-sekolah yang perlu perbaikan di tahun anggaran 2022.

Baca Juga: Kakorlantas Polri Apresiasi Ganjil Genap Puncak

"Anggaran sebesar Rp37 miliar itu akan dibagi untuk keperluan perbaikan kontruksi bangunan maupun peralatan mebel, seperti bangku, meja dan lemari," paparnya, Sabtu 18 September 2021.

Hanafi menyebut, Pemkot Bogor akan mengkonsentrasikan anggaran tersebut untuk perbaikan jenjang SD terlebih dahulu yang lebih banyak rentan ambruk dan berisiko lebih tinggi karena siswa masih kanak-kanak.

Sementara bangunan maupun mebel SMP belum menjadi prioritas, begitupun SMA maupun SMK yang menjadi kewenangan Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: Rizky Billar Siap Bersaing dengan Raffi Ahmad di Infotainment Awards 2021: Saya Merasa Pantas Gak Pantas

Di Kota Bogor terdapat 1.390 sekolah jenjang SD hingga SMA/SMK yang terdiri atas SD Negeri berjumlah 212, SD Swasta berjumlah 130 sehingga total ada 342 SD.

Kemudian SMP Negeri berjumlah 21 SMP Swasta 154 dengan total 175 SMP, SMA Negeri sederajat terdapat 12, SMA Swasta berjumlah 63 sehingga total ada 75 SMA.

Selanjutnya SMK Negeri ada 5 dan SMK Swasta ada 98 sehingga total terdapat 103 SMK. Dari rincian itu, didapati jumlah SD memang lebih banyak dari SMP maupun SMA/SMK.

Baca Juga: Besok, Ganjil Genap Berlaku di Tempat Wisata di Indonesia

Sementara itu, kata Hanafi, untuk perbaikan ambruknya atap SDN Otista yang bersifat darurat, sesuai intruksi Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto segera dilakukan melalui anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) BPBD Kota Bogor 2021.

Besar biaya yang harus dikeluarkan masih dihitung oleh pihak BPBD sebelum dilaporkan kepada DPRD Kota Bogor dan Wali Kota Bogor.

Hanafi juga menyampaikan, sebenarnya pendataan kerusakan bangunan di sejumlah sekolah telah dilakukan pada tahun 2021, namun terkendala Pandemi Covid-19, sehingga semuanya menjadi lebih lambat.

"Kalau untuk tahun 2020 dan 2021 kan ada refocusing anggaran, tapi untuk tahun 2022 tidak lagi, hanya kesanggupan anggarannya Rp37 miliar," jelas Hanafi.***

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x