50 Warga Terpaksa Mengungsi Usai Banjir Bandang Ciburian Bogor

- 8 September 2021, 18:51 WIB
Sungai Cidurian yang berdampak pada rumah warga dan mengakibatkan aliran Cidurian, Jasinga yang putus akibat banjir, Selasa 7 September 2021
Sungai Cidurian yang berdampak pada rumah warga dan mengakibatkan aliran Cidurian, Jasinga yang putus akibat banjir, Selasa 7 September 2021 /Pemkab Bogor

ISU BOGOR - Sebanyak 50 jiwa dari 12 keluarga warga Ciburian, Jasinga, Kabupaten Bogor  direlokasi ke tempat yang lebih aman pascabanjir bandang Senin kemarin.

Kepala Pelaksana badan penanggulangan bencana (BPBD) Kabupaten Bogor, Yani Hasan menuturkan, banjir bandang kali ini setidaknya 50 jiwa yang terdampak. Tercatat ada 12 rumah terdampak, satu diantaranya rusak berat. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Pada banjir bandang awal 2020 sembilan desa dan 9.768 jiwa terdampak banjir dan longsor. Dari sembilan desa itu, Desa Kalongsawah menjadi salah satu yang terparah. Satu orang meninggal dan sekitar 116 rumah rusak dan tersapu luapan sungai.

Baca Juga: Makin Lama, Akibat Gangguan Aplikasi PeduliLindungi di Stasiun Bogor

"Sementara ini, mereka mengungsi sementara di kantor desa. sambil, kami menyiapkan lahan untuk relokasi. Karena tidak mungkin mereka kembali ke tempat semula," kata Yani, Rabu 8 September 2021.

Kata dia, tempat semula warga yang direlokasi tepat berada di bibir sungai dengan jarak kurang dari setengah meter dan berada di belokan aliran sungai.

"Jadi rumah warga ini memang harus dipindah, agar kejadian serupa tidak terulang. Mudah-mudahan, akhir bulan sudah ada lahannya," tambah Yani.

Baca Juga: Masih Masa Sosialisasi, Penumpang di Stasiun Bogor Masih Bisa Tunjukkan STRP hingga Jumat Besok

Bupati Bogor Ade Yasin saat meninjau lokasi banjir bandang di Cidurian, Selasa kemarin menuturkan, walaupun hujan hanya sekitar dua jam, luapan air dari hulu sungai di Sukajaya begitu deras, yang menyebabkan sejumlah rumah dan infrastruktur rusak.

”Ini perlu diinvestigasi. Saya tugaskan BPBD untuk dilihat penyebabnya apa, karena airnya deras sekali. Karena ini intensitas hujan tidak terlalu besar, jadi apakah di atas ada yang ambruk atau seperti apa. Apabila perlu harus ke atas dengan drone melihat penyebab air tumpah ruah,” kata Ade.

Terkait penanganan ke depan atau mencegah banjir bandang terulang yang menyebabkan kerusakan atau menimbulkan korban, kata Ade, pihaknya berencana membuat bendungan. Saat ini sedang dalam proses lelang. ”Sementara dalam waktu dekat kita bantu warga dan melakukan sejumlah perbaikan,” katanya.

Baca Juga: RM BTS Terjekut Karena ARMY Setelah Gunakan Google Terjemahan di Weverse

Dampak banjir bandang kali ini, 21 kilometer dari Jasinga ke arah Desa Adat Urug, jembatan penghubung ke Desa Nanggung terputus. Jembatan yang diresmikan Ade Yasin beberapa bulan setelah banjir bandang dan longsor 2020 itu tak bisa lagi dilalui warga.

Warga Desa Nanggung harus menempuh jarak lebih jauh atau memutar ke desa terdekat, yaitu Desa Harkatjaya, yang merupakan akses jalan utama.***

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x