Ini Alasan Bima Arya Nonaktifkan RS Lapangan Bogor

- 19 April 2021, 19:34 WIB
Wali Kota Bogor saat memberikan sambutan acara penutupan RS Lapangan Kota Bogor, Senin (19/4/2021)
Wali Kota Bogor saat memberikan sambutan acara penutupan RS Lapangan Kota Bogor, Senin (19/4/2021) /Chris Dale/ISU BOGOR

 

ISU BOGOR – Bed occupancy rate (BOR) atau rasio ketersedian tempat tidur bagi pasien Covid-19 Kota Bogor dalam sepekan terakhir di angka 32,9 persen. Menurunnya, angka keterisian tempat tidur jadi alasan Bima Arya menonaktifkan RS Lapangan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno memaparkan, bed occupancy rate (BOR) di Kota Bogor pada pekan ini mencapai angka 32,9% atau dari 771 tempat tidur isolasi yang tersedia di 21 rumah sakit, 254 tempat tidur masih terisi.

Sementara itu, untuk ICU sudah terisi sebesar 45,1%. Dari 47 tempat tidur di ruang ICU, masih terisi sebanyak 23 pasien.

Baca Juga: Daerah Pinggiran Kota Bogor Mulai Mulyaharja, Sindangsari, Situ Gede, Masih Ada Warga Takut Disuntik 

"BOR Kota Bogor terus membaik Maret lalu 42%, sekarang angkanya 32,9%. Angkanya di bawah standar WHO 60%," kata Retno, Senin 19 April 2021.

Sementara, pasien Covid-19 tanpa gejala yang dirawat Pusdiklatwas PBKP sebanyak 6 orang dari 100 tempat tidur yang tersedia.

Sedangkan dari jumlah pasien yang menjalani perawatan, sebanyak 153 orang atau 60,2% merupakan warga Kota Bogor, 70 pasien atau 27,6% warga Kabupaten Bogor, dan 31 pasien atau 12,9% berdomisili di luar Bogor.

Baca Juga: Usai Pingsan saat Berdakwah, Ustaz Zacky Mirza: Berangsur Membaik dan Masih Ditangani Tim Dokter 

Terhitung hari ini, Senin 19 April 2021 Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor dinonaktifkan. Penghentian operasional rumah sakit lantaran tingkat keterisian pasien dirawat membaik.

Wali Kota Bogor Bima Arya menuturkan, RS Lapangan dinonaktifkan dulu karena kebutuhan pasien perawatan tidak ada lagi. Kata dia, rumah sakit didirikan tiga bulan lalu lantaran periode Desember hingga Februari cukup tinggi dengan rata-rata kasus per hari di atas 100 kasus baru.

"Saat ini angka BOR 30%, sudah sangat terkendali. Jadi RS Lapangan tidak dibutuhkan lagi, semua sudah tercukupi di rumah sakit rujukan yang ada," kata Bima.

Baca Juga: Tinjau Vaksinasi Seniman, Presiden Jokowi: Tidak Boleh Lengah, Jangan Sepelekan Covid 

Terkait efektivitas, keberadaan RS Lapangan selama berjalan dipuji Bima sangat efektif. Dari 346 pasien yang dirawat, ada 298 orang telah dinyatakan sembuh, selebihnya dirujuk ke rumah sakit, dan tidak ada kasus meninggal.

Untuk diaktifkan kembali RS Lapangan atau tidak, Bima menjawab, sangat tergantung kepada kebutuhan.***

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x