Bogor Ada Ganjil Genap Mulai Akhir Pekan Ini, Warganet: Merugikan Mereka yang Bekerja di Masa Pandemi

- 5 Februari 2021, 14:41 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya pada Kamis 4 Februari 2021 mengumumkan pemberlakuan ganjil genap di sejumlah ruas jalan di Kota Bogor mulai akhir pekan ini dalam rangka menekan kasus corona. Kebijakan tersebut menuai kontroversi dan polemik dikalangan warganet.
Wali Kota Bogor Bima Arya pada Kamis 4 Februari 2021 mengumumkan pemberlakuan ganjil genap di sejumlah ruas jalan di Kota Bogor mulai akhir pekan ini dalam rangka menekan kasus corona. Kebijakan tersebut menuai kontroversi dan polemik dikalangan warganet. /Instagram @polrestabogorkota

ISU BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya pada Kamis 4 Februari 2021 mengumumkan pemberlakuan ganjil genap di sejumlah ruas jalan di Kota Bogor mulai akhir pekan ini. Kebijakan dalam rangka menekan kasus corona itu menuai kontroversi dan polemik di sejumlah kalangan.

Tak sedikit warganet yang mempertanyakan urgensitas dan korelasi adanya kebijakan ganjil genap dengan kasus corona di Kota Bogor. Bahkan ada juga yang menanyakan dasar hukum atau pertimbangnya. Ada juga wargnet yang mengaku kebijakan tersebut bakal menyulitkan dan merugikan masyarakat.

Seperti yang diungkapkan, Edwin Kurniawan di akun instagram @prideofwin mengomentari kebijakan ganjil genap yang diumumkan di akun instagram Polresta Bogor Kota dengan nama akun @polrestabogorkota.

Baca Juga: PPKM Kota Bogor, 8 Cafe dan 25 Restoran Ketahuan Melanggar

"Hello sir, pembatasan ganjil genap ini apa sih pettimbangan nya, dari info sosialisasi pihak mediapun saya belum menemukan jawaban bahwa ruas jalan mana di kota yang di berlakukan ganjil genap, kalau semua jalur atau bersifat kondisional, ya di jelaskan sejelas mubgkin, nasib pekerja yg harus trs mobilisasi di jalanan bagaimana? Motor mereka yg hanya satu spt apa? Jumat dan sabtu masih banyak org yg hrs bekerja, penanggulangan covid memang harus dilakukan, tp cara2 pembatasan kegiatan bermasyarakat jangan jd menyulitkan dan merugikan mereka yg hidup dan bekerja di masa pandemi ini," tulisnya.

Tak hanya itu, ada juga netizen yang berkomentar bahwa kebijakan ganjil genap itu hanya akan menimbulkan masalah baru.

"Ini solusi menyelesaikan masalah atau solusi menambah masalah pak?," tanya @damaraputha.

Sebelumnya selain lewat konferensi pers, Bima Arya diatas mobil terbuka mengumumkan kebijakan ganjil genap yang bertujuan menekan angka kasus Covid-19 di Kota Bogor yang per harinya bertambah di atas 100 orang.

Baca Juga: Bima Arya Salahkan Warga Terkait Melonjaknya kasus Corona di Bogor

"Untuk membatasi kerumunan, supaya warga ini melihat kondisinya memang tidak biasa, kemarin Rabu 3 Februari 2021 saja ada 168 orang kasus positif baru, bayangkan jadi situasinya tidak biasa, maka kami sepakat untuk diberlakukan kebijakan ganjil genap di Kota Bogor untuk hari Jumat, Sabtu dan Minggu. Selama 14 hari kedepan," kata Bima Arya di Bogor, Kamis 4 Februari 2021.

Lebih lanjut, Bima Arya menjabarkan secara detail aturan ganjil genap. Bagi kendaraan yang berplat nomor genap dilarang melintas pada tanggal ganjil. Begitupula sebaliknya.

"Artinya hanya mobil yang nomor polisi kendaraan akhirnya genap dibolehkan di hari tanggal genap, kira-kira begitu. Sehingga pada hari Sabtu nanti tanggal 6 hanya untuk mobil berplat nomor akhirnya genap," ungkapnya.

Baca Juga: Ini 11 Titik Check Point Pemberlakuan Ganjil Genap di Kota Bogor

Meski demikian, pihaknya memahami aturan ini belum bisa diberlakukan sesegera mungkin dikarenakan membutuhak sosialisasi.

"Namun kita memahami perlu adanya proses sosialisasi, hari ini kita akan sosialisasi, besok masih sosialisasi, sehingga Sabtu dan Minggu seluruh mobil bisa mematuhi aturan ganjil genap ini," katanya.

Sehingga mulai Sabtu 6 Februari 2021 jika ditemukan kendaraan dengan nomor plat ganjil harus diputarbalik.

"Jadi hari Sabtu yang plat nomornya ganjil itu tidak diperkenankan, silahkan diputarbalikan, nah ini memerlukan konsentrasi dan pengawasan yang sangat luar biasa," ungkapnya.

Menurutnya, aturan ini hanya untuk mengurangi mobilitas warga. Sebab untuk melakukan penyekatan atau locdown sangatlah tidak memungkinkan.

"Kita tidak mungkin menyekat kota bogor total dan tidak mungkin berlakukan lockdown total karena itu metode ganjil genap ini, kita rencanakan untuk mengurangi mobilitas warga," katanya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah