Namun, menurut politisi Partai Persatuan Pembangunan itu, sebetulnya kalau PPKM yang diberlakukan saat ini diterapkan secara disiplin maka angka kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor bisa berkurang.
"Kalau disiplin saya kira, insyaallah tidak akan seperti ini, yang makin kesini makin naik, jadi saya himbau kepada masyarakat harus disiplin protokol kesehatan untuk keselamatan diri sendiri dan orang lain,” tandasnya.
Baca Juga: Contek Kebijakan Kota Bogor Tangani Corona, Pemerintah Pusat Umumkan PPKM Berbasis Mikro
Ade Yasin menyebutkan berdasarkan data laporan infeksi harian Covid-19 Kabupaten Bogor jumlah kasus poistif Covid-19 per 3 Februari 2021 bertambah 96 orang menjadi 8.149 orang.
"Rinciannya sembuh 7.391 orang, masihi sakit atau positif aktif 671 orang dan meninggal dunia 81 orang," ungkap Ade.
Pihaknya menginginkan penanganan Covid-19 yang semakin hari semakin meningkat itu disasar dari hulu sampai ke hilir secara tepat.
“Kita evaluasi keadaan masyarakat, evaluasi bagaimana penanganan, evaluasi yang saya istilahkan dari hulu ke hilir. Misalnya, bagaimana dari hulu sosialisasi penertiban dan pendisiplinan, kemudian dari tengah bagaimana menangani masyarakat yang terpapar dan hilirnya bagaimana proses penguburan dan lain-lain,” ungkapnya.
Pihaknya mengklaim sekarang ini yang bergerak cenderung Satgas di Kabupaten Bogor, sehingga penerapan PPKM tidak efektif.
"Saya ingin sekarang kita maksimalkan Satgas di kecamatan dan desa untuk diaktifkan kembali Satgas-satgas tingkat RT dan RW," jelasnya.***