Proses Pemakaman 5 Anggota Laskar FPI di Megamendung Bogor Berlangsung Tertib

- 9 Desember 2020, 12:31 WIB
Begini suasana proses penghantaran 5 jenazah anggota Laskar FPI di Markaz Syariah FPI, Pondok Pesantren Agrokultural, Megamendung Bogor.*
Begini suasana proses penghantaran 5 jenazah anggota Laskar FPI di Markaz Syariah FPI, Pondok Pesantren Agrokultural, Megamendung Bogor.* /Twitter @17agustus98

ISU BOGOR - Proses pemakaman 5 dari 6 anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) telah selesai pukul 08.30 WIB di Markaz Syariah FPI Pondok Pesantren (Ponpes) Agrokultural, Desa Kuta, Megamendung, Kabupaten Bogor, Rabu 9 Desember 2020.

Berdasarkan informasi diperoleh, lima jenazah yang dimakamkan di kompleks Markaz Syariah FPI Megamendung itu yakni Andi Oktiawan (33), Faiz Ahmad Syukur (22), Ahmad Sofiyan alias Ambon (26), Muhammad Suci Khadavi (21) dan Lutfi Hakim (25).

Sementara jenazah Muhammad Reza (20) dimakamkan oleh pihak keluarga. Pemkaman kelima jenazah di Ponpes Agrokultural, itu berjalan tertib dan lancar sesuai dengan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19.

Baca Juga: Lirik Lagu Iwan Fals Apakah Masih Sindir Tentang Korupsi hingga Tewasnya 6 Laskar FPI

Baca Juga: Tanggapi Tewasnya 6 Anggota Laskar FPI, Cak Nun: Menunggu Presiden Ucapkan Belasungkawa

Baca Juga: Rabithah Alawiyah Serukan Ini Soal Tewasnya 6 Laskar FPI

"Suasana di area sekitar pemakaman para syuhada FPI. Terimakasih untuk umat yang antusias ikut mengantar namun bisa tertib,"

"Kami memang meminta umat untuk tidak semua memasuki area agar tetap menjaga Protokol Kesehatan," tulis admin @17Agustus98 yang mengunggah video dan foto prosesi pemakaman.

Baca Juga: Polisi Akan Serahkan 6 Jenazah Anggota FPI Usai Otopsi

Baca Juga: Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj Sembuh dari Corona, Warganet Minta Doakan Tewasnya 6 Laskar FPI

Baca Juga: 6 Anggota FPI Tewas Ditembak Polisi, KontraS: Kami Menduga Ada Niat untuk Melakukan Penembakan

Sementara itu, Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor Ade Yasin mengaku tak ingin terulang seperti saat kedatangan Habib Rizieq yang menimbulkan kerumunan, pihaknya sudah mengerahkan personil gabungan dilokasi.

"Satgas Covid-19 dari Pemkab, Polres, Kodim, dan seluruh pihak lainnya sudah mengantisipasi jangan sampai terjadi kerumunan yang melanggar prokes (protokol kesehatan),” ungkap Ade.

Ade yang juga Bupati Bogor itu mengaku, sebelum kedatangan hingga akhirnya dimakamkan, pihaknya sudah berkordinasi dengan semua pihak, baik unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor maupun pihak FPI.

Baca Juga: FPI: 6 Orang Laskar Pengawal Habib Rizieq Hilang Diculik Setelah Dihadang Orang Tak Dikenal

Baca Juga: Front TV dan Twitter FPI Sempat 'Dilenyapkan' Kini Hadir Kembali, Fadli Zon: Ulah Invisible Hand

Baca Juga: Jokowi Turun Jadi Trending Topic Setelah 2 Akun FPI Disuspend ?

"Alhamdulillah dan terimakasih berlangsung lancar maupun tertib berkat koordinasi semua pihak," ujarnya.

Menurutnya, menyiagakan pasukan itu merupakan bentuk antisipasi. “Yang jelas kita sudah mengantisipasi dan semua sudah sesuai protokol kesehatan, tidak lagi ada kerumunan besar seperti sebelumnya," ujarnya.

Sekedar diketahui, Ade Yasin diagendakan akan dimintai keterangan atau klarifikasi oleh Polda Jawa Barat pada Selasa 15 Desember 2020. mendatang. Klarifikasi itu akibat kerumunan saat menyambut kedatanan Habib Rizieq beberapa waktu yang lalu.

“Kita akan koperatif. Kita juga tidak mau disalahkan dalam situasi seperti itu, karena kita juga sudah berusaha mengendalikan situasi sesuai prosedur,” ungkapnya.

Sementara itu, Kuasa Hukum FPI Aziz Yanuar yang mengaku sempat melihat langsung kondisi enam jenazah anggota laskar FPI ditembak polisi.

Baca Juga: Twitter Tangguhkan 2 Akun FPI yang Unggah Video Dubes Arab Saudi

Baca Juga: Wanita Ini Minta Habib Rizieq Jadi Juru Damai di Papua, Akui Kehebatan Besarkan FPI

Baca Juga: Viral Video Dubes Arab Saudi Bongkar Kasus Habib Rizieq saat di Mekah, FPI: Tanpa Beban!

Sempat melihat banyak luka tidak wajar ditubuh keenam korban. Menurutnya, selain luka tembak, ada juga luka lebam. “Luka beberapa tidak wajar. (Luka) tembak juga tidak wajar,” kata Aziz.

Saat ditanya berapa banyak luka tembak di tiap jenazah, Aziz tak merinci lebih jauh. “Banyak,” ujarnya.

Dengan kondisi keenam jenazah tersebut, Aziz meyakini mereka bukan meninggal karena polisi melakukan tindakan tegas dan terukur.

Aziz berharap Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang telah membentuk tim independen bisa mengusut tuntas penembakan tersebut. “Kami minta ini diusut tuntas,” ujarnya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x