Bogor Dikunjungi PM Baru Jepang Yoshihide Suga, Bima Arya: Suatu Kehormatan untuk Kita Jaga

19 Oktober 2020, 20:16 WIB
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga akan berkunjung ke Indonesia. /Inventiva/

ISU BOGOR - Perdana Menteri (PM) Jepang yang baru yakni Yosihide Suga bersama jajaranya berencana melakukan kunjungan kenegaraan ke Istana Kepresidenan Bogor, Selasa 20 Oktober 2020.

Rencana kedatangan tersebut disambut positif oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang sempat mengikuti rapat koordinasi pengamanan jelang kedatangan PM Jepang Yoshihide Suga bersama jajaran, Senin 19 Oktober 2020.

“Kota Bogor selama periode Pak Jokowi ini menjadi pilihan bagi presiden untuk menerima tamu negara. Bagi kita ini suatu kehormatan untuk kita jaga,"

"Bukan saja simbol negara tapi etalase nasional Bogor ini. Karena itu Insya Allah Pemkot Bogor memaksimalkan koordinasi dengan semua,” ungkap Bima Arya.

Baca Juga: Berkeliling Kebun Raya, Berikut Agenda Perdana Menteri Jepang Yoshihide Selama 3 Jam di Istana Bogor

Bima mengatakan, Pemkot Bogor akan menyiapkan personel untuk mendukung pengamanan TNI/Polri, mulai dari jajaran Dinas Perhubungan, Satpol PP, Pemadam Kebakaran, PDAM, Dinas Kesehatan, termasuk menyiagakan rumah sakit untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Wali Kota Bogor Bima Arya saat menggelar rapat koordinasi menyabut kedatangan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga di Makorem Bogor, Senin 19 Oktober 2020 Isu Bogor

“Insya Allah ikhtiar bersama dari Forkopimda Kota Bogor akan maksimal sehingga kegiatan kenegaraan bapak Presiden bisa berjalan dengan baik,” imbuh Bima.

Menurut Bima, tidak ada jalur yang ditutup karena prosesi penyambutan tamu negara akan sangat minimalis di tengah pandemi ini.

Baca Juga: Besok, Bogor Sambut Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga, Bima Arya : Suatu Kehormatan

“Kita koordinasi semua di lapangan. Besok itu protokolnya minimalis, tamunya minimalis, pendamping Presiden juga minimalis, jadi tidak banyak. Tidak ada jalan yang ditutup kecuali saat tamu negara lewat saja. Pasti perlu pengamanan ekstra,” jelas Bima.

Dalam draft rencana kunjungan dari Protokol Kepresidenan, PM Jepang bersama rombongan akan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar jam 13.20 WIB besok. Kemudian dilanjutkan transit sementara di sebuah hotel di Jakarta.

Kemudian rombongan dijadwalkan tiba di Istana Kepresidenan Bogor sekitar jam 15.45 WIB untuk melangsungkan beberapa kegiatan kenegaraan hingga jam 19.30 WIB sebelum kembali ke Jakarta. Di sela acara kenegaraan tersebut, dijadwalkan tamu negara diajak berkeliling Kebun Raya Bogor.

Baca Juga: ILC Batal, Sindir Pemerintah Karni Ilyas Kena Balasan: Buat Soal Lapindo Dong

Sementara itu, Danrem 061/SK Brigjen TNI Agus Subiyanto yang juga sebagai Ketua Satgas Pengamanan VVIP mengatakan, bahwa semua persiapan sudah dibahas, mulai dari pengamanan, teknis dan dukungan instansi terkait.

“Insya Allah besok kunjungan berjalan lancar. Kita ada prosedural (pengamanan tamu negara/VVIP), kita ikuti saja prosedural yang berlaku,"

"Ring 1 Paspampres, kita backup di ring 2 dan ring 3. TNI/Polri ada sekitar 1.000 personel di wilayah Bogor. Penyambutan tentunya tidak seperti biasanya (sebelum pandemi). Kita minimalisir dampaknya. Semoga besok acaranya bisa berjalan dengan lancar,” tandasnya.

Baca Juga: Awas, Benda Sebesar Lemari Es Bakal Jatuh ke Bumi saat Pemilu AS, Ahli: Bukan Ini yang Membunuh 2020

Sekedar diketahui, Yoshihide Suga adalah seorang politikus Partai Demokratik Liberal Jepang menggantikan PM Shinzo Abe yang mengundurkan diri dari jabatannya pada September 2020.

Yoshihide Suga juga dikabarkan sebagai PM pertama pada era Reiwa. Lahir sebagai anak petani stroberi, politikus veteran ini memiliki latar belakang sederhana, yang membedakan dirinya dari kebanyakan elit politik Jepang.

Perdana Menteri Yoshihide Suga rencananya akan berkunjung ke Istana Bogor, Selasa 20 Oktober 2020

Pria 71 tahun, memiliki karir yang perlahan dalam politik. Dia pertama kali bekerja sebagai seorang sekretaris untuk anggota parlemen LDP sebelum akhirnya memulai karir politiknya sendiri, dari pemilihan dewan kota menjadi anggota Diet pada 1996.

Baca Juga: Viral Jamuan Jaksa ke 2 Jenderal, Rocky Gerung: Diskriminasi Paling Tinggi Kejahatan Ketidakadilan

Pada 2005, dia menjadi seorang menteri kabinet di bawah Junichiro Koizumi dan memperoleh pengaruh lebih pada kabinet Abe.

Sebagai tangan kanan dari Abe, dia mendapatkan reputasi sebagai orang yang efisien dan praktis, dan mendapat dukungan penuh dari Abe untuk kepemimpinannya.

Salah satu penampilan publiknya yang paling mengemuka adalah saat mengumumkan era baru Reiwa. Saat itu adalah transisi dari Kaisar Akihito yang turun tahta kepada putranya Naruhito pada 2019 lalu.**

 

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler