Cerita Petugas TNGHS yang Meninjau Longsor hingga Puncak Gunung Salak 3 lewat Jalur Suaka Elang Loji

29 September 2020, 12:07 WIB
Longsor Gunung Salak dari dekat yang dari kejauhan terlihat terbelah /Dok Balai TNGHS

ISU BOGOR - Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah (PTNW) III Sukabumi Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Pitra Panderi saat dikonfirmasi menuturkan, pihaknya bersama tim telah meninjau lokasi longsoran yang dari kajauhan terlihat terbelah.

Pitra menjelaskan, lokasi Gunung Salak 'terbelah' lokasi persisnya berada tak jauh dari Kampung Loji, Desa Pasir Jaya, Cigombong, Kabupaten Bogor, tepatnya Pusat Satwa Suaka Elang Jawa (PSSEJ).

"Kalau dari suaka elang, terus naik ke atas. Kita sudah cek memang benar ada longsoran besar. Tapi tidak ada dugaan akibat ilegal loging. Itu terjadi tepat di hulu Sungai Cikedung dan masuknya Kabupaten Bogor," ungkap Pitra saat dikonfirmasi, kemarin.

Baca Juga: Begini Kondisi Longsor Gunung Salak dari Dekat, TNGHS: Butuh Kajian Menyeluruh

Pitra menyebutkan dari hasil penelusurannya diperkirakan panjang longsor dari Puncak Salak 3 hingga ke bawah Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung-Cisadane yaitu sekitar 2-3 kilometer.

Penampakan Gunung Salak terbelah dari jarak dekat di Desa Pasirjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Senin 28 September 2020 Dok Resort PTNW Bogor TNGHS

"Kita sudah cek di atas ketinggian 600 meter di atas permukaan laut (MDPL), memang saya tidak sampai ke atas lagi karena nggak kuat. Tapi secara (kasat mata) pantauan fakta dilapangan tidak ada (penyebab longsor) karena ilegal logging," ungkapnya.

Menurutnya, longsor di Gunung Salak yang masuk wilayah administrasi tiga wilayah (Kabupaten Bogor, Sukabumi, Jawa Barat dan Lebak, Banten) ini adalah terpanjang.

Baca Juga: Gunung Salak Terbelah Bukan Semata-mata Longsor, Petugas BTNGHS Temukan Fakta Mengejutkan Ini

"Sebetulnya ini kejadian longsornya berbarengan dengan di Desa Cibuntu, Cicurug, Kabupaten Sukabumi, yang diduga karena tingginya curah hujan menimbulkan penumpukan air di sebuah tanah yang labil hingga akibatnya terjadi longsor," katanya.

Sehingga, lanjut Pitra, longsor di Gunung Salak yang masuk resort Pengelolaan Taman Nasional Wilayah (PTNW) Gunung Salak 1 Bogor ini juga masih dalam satu landscape dengan Cibuntu.

"Hanya beda Daerah Aliran Sungai (DAS) saja, yang Cibuntu, Sukabumi itu masuknya DAS Cimandiri, sedangkan yang longsoran Pasir Jaya, Cigombong (Gunung Salak Terbelah) ini masuknya DAS Ciliwung-Cisadane," katanya.

Baca Juga: Gunung Salak Terbelah Akibat Longsor, Warga di Cigombong Bogor Diminta Hati-hati

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Resort Pengelolaan Taman Nasional Wilayah (PTNW) Gunung Salak 1 Bogor, Ugur Gursala mengatakan longsor dan banjir di wilayah Gunung Salak tersebut menyebabkan rusaknya lahan pertanian milik warga di Kampung Palalangon.

"Kurang lebih ada 3 hektar sawah dan kebun milik warga yang rusak. Alhamdulillah tak ada korban jiwa, hanya saja dampaknya adalah sawah dan kebun milik warga Kampung Palalangon sekitar 3 hektar, serta tertutupnya jalan Palalangon ke Loji. Sudah dibersihkan," tuturnya.

Potret Gunug Salak dari jarak dekat yang dikabarkan terbelah akibat longsor Dok Balai TNGHS

Ugur mejelaskan pada cuaca normal aliran sungai sangat kecil. Namun saat hujan deras aliran sungai berubah menjadi sangat besar.

Baca Juga: Gunung Salak Bogor Terbelah, BNPB: Itu Pendalaman dan Pelebaran Jalur Sungai Saat Hujan Lebat Turun

Kata, Ugur, saat kejadian tinggi air sungai di hulu atau Puncak Salak 3 cukup tinggi. Air kemudian terpecah di lokasi persawahan dan ladang warga sehingga lahan pertanian menjadi rusak.

Tak hanya itu, longsor juga menutup rumah warga, mushala, jembatan hingga jalan penghubung Kamping Palalangon dan Kamping Loji.

"Tidak ada korban jiwa, hanya saja dampaknya adalah sawah dan kebun milik warga Kampung Palalangon sekitar 3 hektar, serta tertutupnya jalan Palalangon ke Loji. Sudah dibersihkan," ungkapnya.***

 

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler