Pekan Ini, OTG Covid-19 Kota Bogor Mulai Tempati BNN Lido

25 September 2020, 06:54 WIB
Ilustrasi isolasi pasien corona. */Reuters /

ISU BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan meski bed occupancy rate (BOR) dalam penanganan Covid-19 di Kota Bogor masih cukup aman.

Namun untuk karena jumlahnya terus bertambah, maka kasus kontak erat atau Orang Tanpa Gejala (OTG) pekan ini sudah harus menjalani isolasi di Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido.

Hal tersebut diungkapkan Bima Arya saat rapat kordinasi virtual terkait antisipasi perkembangan Covid-19 di Jabodetabek yang dipimpin Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, Kamis 24 September 2020.

Baca Juga: Cerita Teman Satu Barak, Aiptu Yanwar Pilih Dukung Karir Bupati Bogor Ade Yasin Ketimbang Pangkat

“Untuk BOR masih berada di titik aman, dengan rincian ruang isolasi berada di angka 59 persen dan ICU sebesar 53 persen. Sedangkan untuk data Orang Tanpa Gejala (OTG) sekitar 47 persen dari semua kasus positif, 21 diantaranya masih dalam perawatan di rumah sakit,” katanya.

Untuk penampungan OTG, Pemkot Bogor bekerjasama dengan BNN untuk menggunakan 122 bed untuk menempatkan OTG.

“Insya Allah rencananya minggu ini akan mulai. Selain itu kami juga telah menyiapkan satu hotel sesuai arahan Menteri BUMN, Pak Erick Thohir,” kata Bima Arya didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini Jumat 25 September: Bogor Hujan Siang dan Sore, Malamnya Berawan Lagi

Dalam kesempatan itu juga, Bima Arya menjelaskan, pihaknya akan melakukan dua langkah untuk menyelaraskan dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.

Pertama, pembatasan aktivitas warga. Toko,cafe, restoran dan mal diperbolehkan buka hingga pukul 20.00 WIB.

Diatas pukul 21.00 WIB tidak ada aktivitas warga lagi atau pembatasan aktivitas.

"Untuk memaksimalkan penerapannya, Pemerintah Kota Bogor bersama Forkopimda tingkat kota maupun wilayah akan rutin menggelar patroli,” katanya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Jumat 25 September 2020, Leo dan Virgo Belajar Tulus Bangun Hubungan Baru

Kedua, Pemkot Bogor telah membentuk Tim Elang yang melibatkan berbagai pihak.

Tugas Tim Elang adalah melakukan pengawasan warga maupun tempat usaha. mencatat dan menyampaikan rekomendasinya kepada Satpol PP untuk selanjutnya ditindak dan diberikan sanksi.

"Tim Elang ini disupervisi Satpol PP, TNI dan Polri," jelasnya.

Langkah ini menurut Bima Arya menjadi jalan tengah agar tamu atau wisatawan boleh datang ke Kota Bogor, tetapi tetap melaksanakan protokol kesehatan.

Baca Juga: Sampaikan Raperda APBD Perubahan 2020, Bima Arya: Optimalisasi Pendapatan Perlu Inovasi

“Prinsip kami fulus (uang) boleh masuk, tetapi virusnya jangan,” katanya.

Catatan lain disampaikannya terkait Mortality Rate (MR) Kota Bogor. Angka MR Kota Bogor per minggu ini sebesar 1,8 dan jika di total dari awal 3,8.

Untuk Recovery Rate (RT) berada di angka 65 sebelumnya 63, sedangkan untuk Positivity Rate (PR) masih fluktuatif.

Menurutnya, ekonomi di Kota Bogor bisa tetap berjalan demikian juga penanganan penyebaran Covid-19 dan bisa mengurangi kematian dengan pengobatan di rumah sakit.

Baca Juga: Bima Arya Sebut Kunci Menang Perang Melawan Covid-19 adalah Transparansi dan Keterbukaan Informasi

Satu hal yang menjadi perhatian semua adalah potensi terpaparnya para personil yang berada di garda terdepan dalam menegakkan disiplin warga dalam menerapkan protokol kesehatan.

Untuk itu Kementerian Kesehatan (Kemenkes) perlu menyediakan fasilitas tes untuk pengecekan rutin terhadap Satpol PP, TNI dan Polri.

"Untuk personil yang memiliki gejala ringan dan OTG disiapkan oleh Satgas. Sementara untuk yang memiliki gejala sedang dan berat, Kemenkes dan Dinkes Provinsi harus memastikan ketersediaan ruang perawatan," katanya.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler