Sampaikan Raperda APBD Perubahan 2020, Bima Arya: Optimalisasi Pendapatan Perlu Inovasi

24 September 2020, 22:26 WIB
Wali Kota Bogor BIma Arya saat menyampaikan APBD Perubahan 2020 di ruang sidang paripurna DPRD Kota Bogor, Rabu 23 September 2020 /Prokompim

ISU BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dalam rangka optimalisasi pendapatan melalui penyesuaian target pendapatan daerah dalam APBD Tahun 2020, diperlukan adanya inovasi dengan memperhatikan beberapa hal.

Seperti pendapatan transfer ke daerah sebagaimana rincian alokasi transfer ke daerah dan dana bagi hasil yang telah ditetapkan oleh Peraturan Menkeu serta pendapatan dari bantuan keuangan pemerintah provinsi.

“Selain itu hasil formulasi ulang target penerimaan PAD tahun 2020 dengan memperhitungkan potensi pajak daerah dan retribusi daerah,"

"Serta dengan memperhatikan perkiraan asumsi makro yang dapat mempengaruhi penerimaan PAD sebagai akibat menurunnya aktivitas perekonomian di masyarakat." kata Bima Arya di rapat paripurna DPRD Kota Bogor, Rabu 23 September 2020.

Baca Juga: Sambangi PWI Kota Bogor Jelang Pensiun, Ade Sarip: Insyallah Secara Pribadi Saya Tetap Bantu

Juga mendorong percepatan pemulihan sektor ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19, terutama pemulihan dan penguatan pertumbuhan sektor Jasa, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta mengupayakan sumber-sumber pendapatan lainnya.

Pemkot Bogor senantiasa berusaha melakukan langkah yang cepat, tepat, fokus, terpadu dan sinergis dengan Pemerintah Pusat sesuai Permendagri Nomor 20 Tahun 2020.

Hal ini diwujudkan melalui program tanggap dan adaptif terhadap Covid-19 yang meliputi beberapa hal, diantaranya  penguatan kesehatan, pemulihan ekonomi, penguatan pendidikan, program prioritas dan lainnya.

Baca Juga: 48 Warga Kabupaten Bogor Dilaporkan Positif Corona Dalam Sehari, Bojonggede dan Cibinong Tertinggi

"Untuk pelaksanaan program tanggap dan adaptif tersebut Pemkot Bogor sudah menginisiasi, antara lain melalui pengadaan alat kesehatan di RSUD,"

"Pengalokasian akses kesehatan bagi masyarakat tidak mampu Kota Bogor di luar kuota JAMKESMAS, dan pengadaan jaringan internet untuk fasilitas pendidikan dan promosi UMKM online di 797 RW," ujar Bima Arya.

Sebelum disusunnya raperda perubahan APBD ini, Pemkot Bogor melakukan perubahan penjabaran APBD yang salah satunya memuat alokasi belanja bersumber dari dana Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi.

Baca Juga: Rekor Lagi, Kasus Corona Nasional Sehari Tambah 4.634 Kasus

Namun belum tercantum dalam APBD induk yang salah satunya adalah kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini.

"Untuk PMP Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor kami sependapat untuk dibahas bersama," katanya.

Namun perlu diingat sesuai dengan amanat dalam Perda Kota Bogor Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyertaan Modal kepada PDAM Tirta Pakuan, tahun 2020 merupakan tahun terakhir pelaksanaan Perda tersebut.

Baca Juga: Dedie Sebut Yanwar Sosok Pengayom Hubungan antara Pemkot dan Pemkab Bogor

"Terhadap masukan terkait pelaksanaan Rapid test dan Germas akan menjadi bahan evaluasi dan perbaikan kami," kata Bima Arya.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler